Lihat ke Halaman Asli

Terpukau di Water Blow

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14032548281594872598

Terik mentari di musim panas siang itu membuat sebagian tumbuhan di bukit karang pulau Peninsula mengering. Sebagian yang lain tetap bertahan melawan hawa panas dari air laut yang menguap demi mempercantik sepasang gerbang dari batu kapur dengan plang bertuliskan “Water Blow”.

[caption id="attachment_330058" align="aligncenter" width="600" caption="Gerbang menuju Water Blow"][/caption]

Nusa Dua dikenal sebagai kawasan wisata eksklusif. Pantainya tak seramai di Kuta atau Seminyak. Selain karena fasilitas akomodasi yang tersedia disini hampir seluruhnya merupakan resor mewah, lokasinya yang terpisah dari pemukiman penduduk membuatnya memiliki akses khusus lengkap dengan penjagaan ketat dan alat detektor. Dan seperti halnya di pantai, siang itu tak banyak pengunjung di Water Blow. Hanya beberapa orang dan sepasang turis asing yang justru akan meninggalkan tempat itu.

Secara harfiah Water Blow berarti pukulan air, lebih jauh diartikan sebagai gempuran air laut yang berasal dari gelombang ombak yang terdesak kedalam rongga karang lalu menyembur ke permukaan melalui celah diantaranya. Namun dibutuhkan kesabaran untuk bisa menikmati sensasi semburan ini sebab tidak setiap gempuran menghasilkan semburan yang bisa melampaui permukaan karang. Tak jarang gelombang itu hanya membentuk pusaran lalu kembali bergulung menjadi buih-buih ombak.

Dua spot terbaik tersedia untuk menikmati sensasi Water Blow dan keduanya sudah dilengkapi dengan jembatan beton sehingga tak perlu lagi berjingkat-jingkat diatas karang terjal dan licin. Yang pertama dituju tentulah spot yang paling dekat dengan celah karang supaya bisa merasakan semburan itu dari jarak sedekat mungkin. Jembatan beton itu sepertinya belum lama dipasang tetapi dibeberapa bagian terutama pada pembatas besinya sudah koyak termakan gempuran ombak yang berulang-ulang. Kalau cukup berani (baca: nekat) cobalah meniti hingga ke ujungnya karena sudut pandang terbaik ke pusat celah sekaligus semburannya bisa didapat dari titik ini. Dan jika cukup bersabar anda akan tahu serunya diguyur ‘hujan’ yang datangnya dari bawah. Namun demikian, sangat disarankan untuk tetap waspada dan berhati-hati agar tidak sampai tergelincir.

14032551251621235965

Buat yang tidak ingin basah-basahan dan lebih suka mengamati detilnya, bisa memilih spot kedua yang letaknya di seberang. Untuk mencapainya juga melewati jembatan beton yang berakhir pada sebuah tempat untuk bersantai. Tempat ini tadinya memiliki atap serupa bale yang bisa dipakai untuk berteduh tapi entah mengapa sudah tidak ada lagi sehingga membuatnya terlihat seperti panggung mini.

Meskipun tidak sedekat spot yang pertama, dari sini kita bisa mendapat kesenangan berbeda dengan mengamati proses air laut mulai dari gulungan ombak yang merangsek kedalam celah akibat dorongan angin. Dorongan angin yang terus-menerus dan semakin rapat akan mengakibatkan pusaran air hingga pada puncaknya ombak terdesak semakin dalam dan kuat sampai menyembur ke permukaan hingga mencapai 5 meter tingginya melalui celah karang lalu sebelum anda sadari anda sudah dibuat terpukau oleh kekuatan alam ini.

1403255092561016209

Dan itu belum akan berhenti sampai anda melayangkan pandangan ke arah timur melintasi samudera dimana samar-samar akan terlihat siluet Nusa Penida di kejauhan. Sementara bentangan panjang pantai Mengiat tampak mempesona di sisi selatan.

14032549171314641056

Ketika cuaca cukup cerah dan angin tak terlalu malas berhembus maka datanglah saat pagi menjelang siang ke Water Blow. Anda akan dibuat terpukau berkali-kali olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline