Lihat ke Halaman Asli

Ekosistem Mangrove di Pulau Tunda

Diperbarui: 15 Desember 2024   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keanekaragaman hayati (KEHATI) merupakan fondasi utama bagi kelangsungan ekosistem, termasuk di kawasan pesisir yang dihuni oleh mangrove. Salah satu ekosistem unggulan yang ada di Pulau Tunda adalah ekosistem Mangrove itu sendiri. Di mana ekosistem mangrove di Pulau Tunda memiliki indeks kesehatan yang masih tergolong baik. Mangrove berperan penting dalam ekosistem pesisir, baik secara fisik, biologi, maupun ekonomi. Hutan mangrove yang kompak mampu melindungi pantai dari kerusakan akibat tsunami. Ekosistem mangrove sering disebutkan sebagai hutan payau atau hutan bakau. Menurut Bengen 2000, Pengertian ekosistem mangrove secara umum merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.

Pulau Tunda adalah salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dan memiliki potensi besar untuk kegiatan wisata. Kawasan ini dikelilingi oleh ekosistem pesisir yang masih utuh, termasuk ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang, yang menjadikannya sebuah destinasi istimewa dengan keunggulan alam yang luar biasa.Pulau Tunda memiliki pemandangan laut yang indah di mana hal tersebut dapat menarik pengunjung dan para wisatawan untuk datang. Pulau Tunda juga dapat menjadi salah satu tempat penelitian dikarenakan ekosistemnya yang masih bisa dibilang cukup baik dan lengkap untuk diteliti. Laut merupakan keunggulan yang bis akita lihat di Pulau Tunda itu sendiri.

Hutan mangrove memiliki manfaat di berbagai bidang, berikut merupakan beberapa manfaatnya :

Pertama, hutan Mangrove memiliki fungsi ekologis, di mana hutan Mangrove dapat menjadi habitat beberapa spesies. Di Pulau Tunda hutan Mangrove menjadi tempat tinggal beberapa biota yang hidup di lingkungan berlumpur. Beberapa biota yang dapat ditemukan seperti kelomang, kepiting bakau, bahkan hingga reptile seperti biawak dapat ditemukan di ekosistem ini. Bagi beberapa biota laut, hutan Mangrove merupakan tempat para biota untuk berlindung, mencari makan, sebagai tempat pemijahan, dan juga sebagai tempat pembesaran. Sebagai tempat berlindung di mana biota laut biasanya berlindung di bawah akar Mangrove untuk menghindari ombak. Sebagai tempat mencari makan, yang di mana buah,daun, serta bunga mangrove yang jatuh ke air akan di uraikan oleh detritus yang di mana dapat menjadi sumber makanan bagi ikan kecil,kepiting, serta kelomang. Sebagai tempat pemijahan dan pembesaran, di mana biasanya ikan ikan di laut akan bertelur dan membesarkan anak-anaknya. Di mana pada ekosistem mangrove merupakan perairan tenang yang jauh dari ombak yang akan melindung larva sampai mereka cukup besar untuk kembali ke lautan.

Yang kedua, hutan Mangrove dapat berfungsi meningkatkan ekonomi masyarakat. Di Pulau Tunda sendiri ekosistem Mangrove memiliki peran penting dalam keberlangsungan ekonomi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan ekosistem Mangrove menjadi tempat bagi para Masyarakat untuk mencari kepiting maupun ikan ikan. Yang di mana nantinya hasil tangkapan tersebut tentu saja akan mereka jual kembali. Tidak hanya itu, hutan mangrove tidak hanya dapat dimanfaatkan biotanya saja, namun bisa juga dari pohonya sendiri. Kayu mangrove juga memiliki nilai ekonomis tersendiri. Di mana kayu mangrove dapat digunakan sebagai arang. Hutan mangrove juga dapat difungsikan sebagai tempat wisata yang juga tentunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Pada intinya hutan mangrove memiliki nilai ekonomi apabila di jaga dengan baik.

Yang ketiga, hutan mangrove berfungsi sebagai pengendali banjir. Seperti yang kita tahu, Pulau Tunda berada di Tengah lautan yang di mana pulau tersebut dikelilingi oleh air laut. Hal ini tentu saja mejadikan hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem yang sangat penting untuk ada di Pulau Tunda. Hutan mangrove dapat mencegah arus air agar tidak langsung sampai ke pesisir. Hutan mangrove juga  Mengurangi dampak banjir rob terutama yang disebabkan oleh kenaikan permukaan laut dapat dilakukan dengan memperlambat aliran air laut ke daratan. Akar pohon mangrove berperan penting dalam menjaga kestabilan tanah, dan hal ini membantu meminimalkan erosi yang bisa memperburuk kondisi banjir rob. Hutan mangrove juga berfungsi untuk menjaga kestabilan tanah. Dengan kestabilan tanah ini memperhanankan garis Pantai agar air tidak naik ke permukaan.

Yang terakhir dan tidak kalah penting, hutan mangrove berguna untuk memelihara kualitas air. Hutan mangrove di Pulau Tunda memainkan peran krusial dalam menjaga kualitas air di wilayah tersebut. Sebagai ekosistem pesisir yang khas, mangrove memiliki kemampuan unik untuk menyaring, mengatur, dan melindungi sumber daya air. Akar mangrove yang lebat berperan penting dalam menyaring sedimen dan partikel yang terbawa oleh arus dari daratan atau sungai sebelum mencapai perairan terbuka. Selain itu, mangrove juga memiliki kemampuan untuk menyerap limbah, baik organik maupun anorganik, seperti sisa-sisa tumbuhan, logam berat, dan bahan kimia. Dengan demikian, mangrove membantu mencegah pencemaran di perairan sekitarnya. Dengan menahan sedimen dan partikel lainnya, mangrove memastikan perairan sekitar Pulau Tunda tetap jernih. Selain itu, karena dikenal juga sebagai destinasi wisata, hutan Mangrove di Pulau Tunda dapan menyerap polutan polutan yang disebabkan oleh manusia yang berkunjung.

Hutan mangrove di Pulau Tunda memiliki peranan yang sangat vital, tidak hanya dalam menjaga kualitas air, tetapi juga dalam mendukung keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan. Berbagai fungsi ekologis yang dimiliki mangrove berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat lokal, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Kemampuan mangrove dalam menyaring sedimen dan limbah menjadikan perairan di sekitar Pulau Tunda tetap bersih dan jernih, yang pada gilirannya mendukung kehidupan biota laut seperti ikan dan udang komoditas utama bagi para nelayan. Lebih dari itu, mangrove juga berfungsi sebagai pelindung penting bagi ekosistem terumbu karang dan padang lamun yang ada di sekitarnya. Dengan mencegah terjadinya sedimentasi yang berlebihan dan pencemaran, hutan mangrove menciptakan kondisi yang sehat bagi terumbu karang, yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kawasan ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat penelitian ekologi, membuka peluang baru yang berfokus pada konservasi dan edukasi lingkungan.

Namun, untuk memastikan manfaat jangka panjang ini, diperlukan upaya konservasi yang berkelanjutan. Masyarakat Pulau Tunda dapat dilibatkan dalam program restorasi mangrove, seperti penanaman kembali, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem ini. Dengan demikian, mangrove akan terus berfungsi sebagai penyangga utama ekosistem Pulau Tunda, sekaligus menjadi sumber daya yang penting bagi kehidupan dan keberlanjutan masyarakat setempat. Keberlanjutan ekosistem mangrove di Pulau Tunda sangat tergantung pada upaya pelestarian yang melibatkan kolaborasi antara masyarakat dan pemangku kepentingan. Peningkatan kesadaran tentang manfaat ekologis dan ekonomis dari mangrove dapat dilakukan melalui edukasi yang menyasar masyarakat, sehingga pentingnya menjaga kawasan ini semakin dipahami. Selain itu, inisiatif seperti penanaman kembali mangrove, pengelolaan ekowisata yang ramah lingkungan, serta pengawasan terhadap aktivitas yang berpotensi merusak ekosistem, memiliki peran krusial dalam menjaga kelestariannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline