Lihat ke Halaman Asli

Fanny Rachma

Mahasiswa

Refleksi Praktik Mengajar di Kelas Microteaching, Pengalaman dan Pembelajaran

Diperbarui: 3 Juli 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Refleksi Praktek Mengajar di Kelas Microteaching

Di dalam perjalanan menjadi seorang guru yang profesional, pengalaman mengajar adalah salah satu aspek yang sangat penting. Sebagai bagian dari mata kuliah Microteaching, saya memiliki kesempatan berharga untuk mengasah keterampilan mengajar saya dalam sebuah lingkungan simulasi yang mendekati situasi nyata.

Pengalaman pertama saya mengajar di kelas Microteaching adalah momen yang penuh tantangan namun juga sangat memuaskan. Saya merencanakan dengan cermat materi yang akan diajarkan, mempertimbangkan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa simulasi. Namun, ketika berada di depan kelas, saya menyadari betapa pentingnya fleksibilitas dan kemampuan untuk mengadaptasi rencana pengajaran terhadap respons siswa yang muncul secara spontan.

Salah satu pelajaran berharga yang saya dapatkan adalah pentingnya membangun hubungan yang baik dengan siswa. Saya mencoba untuk menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung, di mana setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk berpartisipasi aktif. Melalui interaksi langsung dengan siswa simulasi, saya belajar mengelola kelas dengan efektif, memberikan arahan yang jelas, dan menjaga momentum pembelajaran tetap terjaga.

Setelah sesi mengajar selesai, mendapatkan umpan balik dari dosen dan rekan-rekan sekelas sangatlah bermanfaat. Umpan balik ini membantu saya untuk mengidentifikasi kekuatan dalam pengajaran saya, seperti penggunaan media pembelajaran yang efektif, serta area yang perlu saya tingkatkan, seperti manajemen waktu yang lebih baik dan penyesuaian strategi untuk berbagai gaya belajar siswa.

Secara keseluruhan, pengalaman ini tidak hanya memperluas wawasan saya tentang proses mengajar, tetapi juga memperkuat keyakinan saya dalam memilih profesi sebagai seorang pendidik. Saya yakin bahwa setiap kesempatan untuk mengajar, meskipun dalam skala simulasi, membawa saya lebih dekat untuk menjadi guru yang mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan sosial siswa di masa depan.

Dengan demikian, kelas Microteaching tidak hanya menjadi sarana untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari, tetapi juga menjadi ruang refleksi yang kaya akan pembelajaran pribadi yang tak ternilai harganya dalam perjalanan menjadi seorang guru yang professional dan berpengalaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline