Lihat ke Halaman Asli

Fanny Kusumaningrum

Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

KKN Tematik UPI 2022: Sosialisasi Motivasi Belajar dan Pentingnya Melanjutkan Pendidikan di MIM Banjaran

Diperbarui: 14 Agustus 2022   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

dokumen pribadi

Mahasiswa maupun masyarakat tidak asing lagi dengan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN dimaksudkan sebagai bentuk kegiatan pengabdian mahasiswa secara langsung untuk terjun ke masyarakat dengan mempraktikan ilmu dan pengetahuannya selama kuliah di lokasi dan waktu tertentu yang telah ditentukan.

Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan kegiatan KKN dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM" sebagai dasar dalam pelaksanaan KKN oleh mahasiswa. KKN dilaksanakan selama satu bulan mulai dari tanggal 11 Juli sampai tanggal 10 Agustus 2022. Dalam pelaksanaannya, KKN tematik UPI 2022 membagi tema tersebut menjadi beberapa sub tema. Sehingga, setiap kelompok mendapatkan tema yang berbeda-beda dan mendapatkan anggota kelompok dari lintas prodi.

Salah satu kelompok dari kegiatan KKN adalah kelompok 166. Kelompok 166 KKN Tematik UPI mendapatkan tema "Desa Tanpa Kemiskinan" yang terdiri dari beberapa indikator. Kelompok terbatas 166 KKN Tematik UPI 2022 ini dilaksanakan di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Sebagai kelompok yang berpartisipasi dalam KKN ini, kelompok terbatas 166 mengadakan kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada siswa kelas VI sebagai motivasi untuk siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya sebagai upaya meningkatkan taraf hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan pada masyarakat. Kegiatan edukasi dan sosialisasi dilaksanakan di MIM Banjaran yang dilakukan 2 sesi. Sesi pertama untuk kelas VI A dan sesi kedua untuk kelas VI B dimana kegiatan edukasi dan sosialisasi diikuti oleh 37 siswa yaitu 18 siswa dari kelas VI A dan 19 siswa dari kelas VI B.

Kegiatan edukasi dan sosialisasi difokuskan pada tema "Motivasi dan Pentingnya Melanjutkan Pendidikan Bagi Siswa Kelas VI". Untuk mewujudkan desa bebas kemiskinan, kelompok terbatas 166 mengajak kelas VI untuk berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi ini. Dipilihnya kelas VI sebagai sasaran sosialisasi karena mereka sebagai penerus bangsa yang akan lulus dalam waktu dekat dan melanjutkan ke tingkat pendidikan lebih tinggi.

Pada tanggal 21 Juli 2022, kami mendatangi MIM banjaran perihal melakukan izin. Pertama kali, kami hanya bertemu dengan Bapak Wali Kelas 6. Disana kami menyampaikan maksud maupun tujuan beserta meminta izin melangsungkan sosialisasi untuk kelas VI di MIM Banjaran. Lalu pada keesokan harinya, kami bertemu dengan Bapak Kepala Sekolah dan meminta izin melakukan sosialisasi.

Jum'at (22/07/2022). Kegiatan sosialisasi motivasi melanjutkan pendidikan diselenggarakan. Kegiatan sosialisasi dibuka dengan pengucapan salam, pembacaan doa, dan tepuk semangat. Kegiatan inti diawali dengan memberikan pertanyaan mengenai apa itu pendidikan. Kelas menjadi hening seketika karena siswa hanya terdiam tanpa ada yang menjawab pertanyaan tersebut. Lalu, mahasiswa langsung menjelaskan apa itu pendidikan. Kami menyampaikan materi mengenai pentingnya pendididkan, tujuan dan manfaat pendidikan, pentingnya melanjutkan pendidikan, motivasi belajar dan wajib belajar 12 tahun.

dokumen pribadi

Disela-sela kegiatan kami mengajukan pertanyaan tentang kemauan mereka untuk menjadi orang sukses atau orang yang tidak sukses. Mereka serentak menjawab ingin menjadi orang yang sukses. Dari antusias tersebut, mahasiswa perkuat menggunakan foto untuk kami bandingkan orang sukses dengan orang tidak sukses karena pendidikan. Kami menunjukan profesi seperti dokter, menteri, dan polisi. 

Dari gambar yang ditunjukkan tersebut kami jelaskan bahwa beliau-beliau merupakan seseorang yang sukses karena pendidikan sehingga hidupnya terjamin, memiliki bekal ilmu serta mendapatkan penghasilan yang tinggi berkat pendidikannya di sekolah dan perguruan tinggi yang dilalui. Lalu, kami bandingkan dengan foto seseorang yang kurang sukses dan kami jelaskan bahwa mereka merupakan orang dengan pendidikan rendah. Sehingga, peluang mendapatkan pekerjaan yang layak sangat kecil yang berpengaruh kepada pendapatan yang rendah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline