Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Teknologi Petani pada Masyarakat di Pedesaan

Diperbarui: 17 April 2020   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

(Studi kasus pada kegiatan petani di wilayah pedesaan)

Oleh : Fanny Hamilatus Sa'diyah (1806026123)

Perubahan sosial adalah perubahan dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, dan pola perilaku individu dalam kelompoknya. Setiap kehidupan manusia pasti mengalami perubahan, baik secara cepat atau lambat. Perubahan dapat diketahui ketika kita membandingkan perubahan pada masa sekarang dan perubahan zaman dahulu. Saat ini sudah banyak perubahan yang terjadi pada masyarakat melalui banyak penemuan dan teknologi.

Pada era globalisasi perubahan teknologi petani tidak kalah canggih, Penemuan teknologi sudah banyak yang didapat oleh petani. Perubahan yang dialami oleh petani, misalnya dahulu petani membajak sawah dengan alat bantu kerbau, merawat sawah secara alami tidak dengan obat-obatan, dan pemanenan padi dilakukan dengan cara sederhana sehingga membutuhkan waktu yang lama. Seiring berkembangnya teknologi, perubahan teknologi dialami oleh petani dengan membajak sawah dengan traktor, merawat padi dengan obat-obatan agar cepat panen, dan memanen padi dengan mudah tidak memakan waktu yang lama.

Perubahan ini sudah dilakukan oleh semua petani. Selain itu, orang yang mempunyai lahan sawah banyak yang tidah merawatnya sendiri karena sudah membayar orang lain untuk merawatnya atau bagi hasil dengan yang merawat sawahnya, oleh karena itu orang tersebut tidak mau ribet dan pengen hasil instan tanpa harus merawat sawah atau memanennya.

Dalam perkembangan kehidupan petani pada masa sekarang, para petani sudah merubah alat untuk mengelola sawah dengan alat yang lebih cangih sehingga tidak memerlukan waktu yang lama. Perubahan teknologi masih membutuhkan tangan manusia karena teknologi ini bukan robot, jadi tetap harus membutuhkan tangan manusia untuk melakukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline