Lihat ke Halaman Asli

Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini

Diperbarui: 8 Juni 2021   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini (unsplash/annie-spratt)

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal pada pusat susunan saraf manusia sedang berfikir. Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap, seperti dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf otak manusia. 

Manusia memerlukan perkembangan kognitif yang baik, karena dengan kognitif yang baik manusia dapat berfikir dengan baik pula. Kognitif dapat dikembangkan melalui proses dan beberapa strategi. Tanpa adanya proses dan atau strategi, kognitif tidak dapat berkembang dengan sendirinya.

Beberapa metode untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak

1.Metode Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan tanpa media pembelajaran yang mengarah pada pengertian dan untuk mengembangkan imajinasi anak. Menurut Pendidik dan Ahli Psikologi, berpendapat bahwasannya bermain merupakan suatu perkejaan pada anak usia dini dan cermin tumbuh kembang anak. 

Baca juga : Teori Kognitif dan Kolonialisme Pikiran

Dan melalui bermain anak juga dapat merasakan kesenangan sendirinya serta lebih menekankan pada hasil proses yang diperoleh dari kegiatan tersebut.

Dengan bermain anak mampu mengembangkan kognitifnya. Seperti bermain peran, dengan bermain peran kognitif anak akan berkembang dengan cara anak berfikir dan memilik gaya sebaik-baiknya untuk memerankan lakonnya.

2.Metode Karyawisata

Bagi setiap anak usia dini karyawisata diartikan dengan observasi atau memperoleh informasi dari kegiatan tersebut secara langsung. Dengan adanya metode ini anak dapat lbih mudah dalam mendapatkan informasi yang tidak didapatkan di dalam kelas formal. 

Jadi dari karyawisata ini anak bisa tahu berbagai macam hewan, tumbuhan, alat transformasi, pengelolaan hasil memerah susu dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline