Lihat ke Halaman Asli

Fani Velenia

| Content Writer | Bachelor of German Language Education

Gajian Cuma Numpang Lewat? Ini Trik agar Duit Gak Hilang Tak Berbekas!

Diperbarui: 9 November 2024   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Jaka Suryanta)

Gajian datang, hati senang, tapi setelah beberapa hari, uang yang sempat penuh di dompet atau saldo rekening, tiba-tiba hilang begitu saja. Eh, enggak terasa, gajian baru lagi, tapi uang yang kemarin entah ke mana. Rasanya kok mirip banget ya sama gajian yang numpang lewat? Sepertinya sudah jadi cerita klasik banyak orang. Tapi jangan khawatir, hal ini sebenarnya bisa dicegah dengan beberapa trik jitu yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Yuk, simak cara supaya uang gajian nggak cepat menguap!

1. Kenali Pola Pengeluaran Pribadi

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali pola pengeluaran pribadi. Setiap orang punya kebiasaan belanja yang berbeda-beda, entah itu impulsif atau terencana. Kadang, uang habis hanya karena kebiasaan membeli barang-barang yang nggak terlalu penting. Dengan mengenali pola pengeluaran ini, bisa lebih mudah untuk menentukan mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang cuma sekadar keinginan sesaat.

Coba deh mulai dengan mencatat semua pengeluaran selama satu bulan. Biasanya setelah itu, bakal ketahuan banget ke mana saja uang gajian mengalir. Jangan terkejut kalau ternyata uang banyak tersedot di tempat yang sebenarnya kurang bermanfaat, seperti kopi setiap hari, makan di luar, atau bahkan langganan aplikasi yang jarang digunakan. Setelah sadar, langkah selanjutnya adalah mengurangi pengeluaran yang kurang perlu. Dengan begitu, gajian bisa lebih lama bertahan, dan enggak cuma numpang lewat di rekening.

Mencatat pengeluaran bisa dilakukan dengan berbagai cara, entah itu lewat aplikasi di ponsel atau cukup manual dengan catatan harian. Selain itu, untuk memudahkan pengelolaan keuangan, bisa juga membuat kategori pengeluaran seperti makan, transportasi, hiburan, dan kebutuhan rumah tangga. Ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang mana yang bisa ditekan, dan mana yang memang harus diprioritaskan. Kalau sudah terbiasa, pengelolaan uang pun jadi lebih mudah.

2. Buat Anggaran yang Realistis Setiap Bulannya

Anggaran keuangan adalah kunci supaya uang gajian enggak hilang tanpa jejak. Memiliki anggaran bulanan yang jelas dan realistis bisa membantu mengatur ke mana saja uang harus digunakan, dan memastikan bahwa gajian yang diterima bisa bertahan sampai gajian berikutnya. Buatlah anggaran berdasarkan prioritas, dengan mempertimbangkan kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal terlebih dahulu.

Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, baru alokasikan uang untuk tabungan atau investasi. Ini penting banget, karena tabungan akan membantu menghindari kejadian "gajian cuma numpang lewat." Selain itu, ada baiknya untuk membuat anggaran khusus untuk hal-hal yang memang diinginkan, seperti hiburan, hobi, atau membeli barang tertentu. Tapi, pastikan untuk tidak terlalu banyak mengalokasikan uang untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif. Anggaran yang baik itu harus realistis, sesuai dengan pendapatan dan pengeluaran yang sesungguhnya.

Anggaran juga bukan berarti harus kaku. Kadang-kadang ada pengeluaran yang tak terduga, dan kita perlu fleksibilitas dalam mengatur uang. Yang penting, tetap ada batasan yang jelas dan disiplin untuk mengikuti rencana keuangan yang sudah dibuat. Dengan begitu, gajian nggak akan cuma jadi angka yang lewat begitu saja, tapi bisa digunakan dengan bijak dan penuh perencanaan.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Fotografer Garuda)

3. Pentingnya Membuat Tabungan Darurat

Kadang, yang membuat gajian terasa hilang begitu saja adalah pengeluaran mendadak yang nggak terduga, seperti biaya kesehatan, perbaikan kendaraan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Agar ini tidak terjadi, penting banget untuk memiliki tabungan darurat. Tabungan darurat ini berfungsi sebagai jaring pengaman yang bisa digunakan saat kondisi darurat datang, tanpa harus mengganggu keuangan sehari-hari.

Tabungan darurat idealnya berisi dana yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup selama tiga sampai enam bulan. Misalnya, untuk kebutuhan sehari-hari, tagihan rutin, dan kebutuhan tak terduga lainnya. Memang, menabung untuk dana darurat ini butuh waktu dan komitmen, tapi kalau gajian sudah berhasil dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih prioritas, uang gajian nggak akan terasa menghilang begitu saja.

Penting juga untuk memisahkan tabungan darurat ini dari tabungan atau rekening lainnya, agar enggak terpakai untuk hal-hal yang kurang penting. Gunakan rekening yang berbeda, atau bahkan buka rekening khusus yang sulit diakses, agar uang darurat ini hanya digunakan untuk kondisi darurat yang sesungguhnya. Dengan adanya dana darurat, gajian yang datang bisa tetap digunakan untuk tujuan yang lebih penting tanpa mengganggu tabungan jangka panjang.

4. Fokus pada Investasi dan Masa Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline