Lihat ke Halaman Asli

Fani Velenia

| Content Writer | Bachelor of German Language Education

Overthinking Disorder Friend or Foe? Memahami Dampaknya pada Kesehatan Mental

Diperbarui: 18 Oktober 2024   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Overthinking Disorder (sumber: istockphoto.com/Agung Fatria)

Overthinking disorder adalah kondisi di mana seseorang terus-menerus merenungkan situasi atau keputusan hingga mengganggu kesehariannya.

Siapa yang tidak pernah merasakan overthinking? Di zaman sekarang ini, dimana segala sesuatu serba cepat dan penuh tekanan, banyak dari kita terjebak dalam pikiran berulang yang bisa bikin pusing. 

Dari memilih menu makan hingga mengambil keputusan besar seperti karier atau hubungan, sering kali kita terjebak dalam siklus berpikir yang tidak ada habisnya. Nah, sekarang penting untuk kita tanyakan: apakah overthinking ini sebenarnya teman yang membantu, atau justru musuh yang merusak?

Meskipun sering dianggap sebagai masalah, overthinking juga memiliki sisi positif. Dengan berpikir mendalam, kita bisa menjadi lebih analitis dan kreatif. Namun, jika tidak diatasi, overthinking dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental. 

Oleh karena itu, mari kita bahas lebih dalam mengenai apa itu overthinking disorder dan dampaknya bagi kesehatan mental kita.

Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk, kita kenali dulu ciri-ciri overthinking yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita!

Karakteristik Overthinking

Overthinking disorder sering kali ditandai dengan berbagai ciri yang khas. Pertama, kita mungkin merasakan ketidakmampuan untuk berhenti berpikir tentang suatu masalah. 

Misalnya, pernah tidak kita mengulang-ulang percakapan dengan teman di kepala, bahkan setelah situasi tersebut berlalu? Ketidakmampuan ini bisa mengganggu fokus dan membuat kita sulit tidur.

Kedua, overthinking sering kali membuat kita sulit dalam pengambilan keputusan. Ketika dihadapkan pada pilihan, seperti memilih jurusan kuliah atau pekerjaan, bisa jadi kita menghabiskan waktu berjam-jam menganalisis semua kemungkinan dan konsekuensinya. Akibatnya, keputusan yang seharusnya sederhana malah menjadi rumit dan bikin stres.

Ketiga, dampak dari overthinking sering kali terlihat pada tingkat kecemasan yang meningkat. Kita cenderung merasa bahwa semua hal dalam hidup itu sangat penting dan harus dipikirkan secara mendalam. 

Padahal, tidak semua hal perlu mendapatkan perhatian berlebihan. Hal ini bisa menguras energi mental kita dan membuat hidup terasa lebih berat.

Dampak Positif (Friend)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline