Lihat ke Halaman Asli

Fanisa Putri Zatadini

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswi UNNES GIAT 6 Mengenalkan Digitalisasi UMKM Melalui Pembukuan Digital dan Pembuatan Gmaps

Diperbarui: 28 November 2023   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi Pembukuan Digital pada Pemilik UMKM Tempe Mentho di Desa Talakbroto (dokpri)

Boyolali - Mahasiswi UNNES yang sedang melakukan UNNES GIAT 6 atau yang lebih dikenal dengan istilah KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Talakbroto mengenalkan digitalisasi UMKM melalui pembukuan digital dan mendaftarkan Gmaps kepada UMKM setempat, tepatnya di Desa Talakbroto, Kecamatan Simo, Boyolali pada Rabu (15/11/2023).

Program digitalisasi UMKM ini dapat membantu UMKM yang ada pada Desa Talakbroto dalam hal pembukuan digital guna mencatat pembukuan usaha secara digital menggunakan aplikasi Buku Warung agar lebih efektif dan efisien. Selanjutnya, dapat membantu dalam pendaftaran Gmaps pada UMKM yang dapat meningkatkan branding agar UMKM diketahui oleh khalayak umum melalui Google Maps.

Program KKN ini dilakukan setelah dilakukannya survei pada UMKM seluruh Desa Talakbroto. Dari hasil survei yang didapat, ternyata banyak UMKM yang masih melakukan pembukuan secara manual, bahkan banyak UMKM yang belum terdaftar pada Gmaps. Hal tersebut dapat menjadi masalah dalam menjalankan UMKM sebab pembukuan secara manual tidak efisien dan dapat mengakibatkan kehilangan data pembukuan keuangan. Selain itu, belum terdaftarnya UMKM di Gmaps mengakibatkan masyarakat kurang mengetahui keberadaan UMKM tersebut.

Maka dari itu, Fanisa Putri Zatadini mahasiswi KKN UNNES Giat 6 mengenalkan pembukuan digital dan mendaftarkan Gmaps kepada UMKM. Salah satu UMKM yang dikenalkan pembukuan digital dan didaftarkan pada Gmaps, yaitu usaha tempe mentho (makanan khas Kabupaten Boyolali).

"Pembukuan digital sangat membantu Saya untuk mencatat keuangan karena sebelumnya Saya melakukan pencatatan secara manual yang itu tidak praktis dan buku catatan yang dulu sudah hilang", ujar Bu Partinah (pemilik UMKM tempe mentho).

Mendaftarkan UMKM Tempe Mentho Mbak Par pada Google Maps (dokpri)

Selain pembukuan digital, penulis juga mendaftarkan Gmaps untuk UMKM tempe mentho, sehingga usaha yang dimilikinya dapat ditemukan dengan mudah melalui Google Maps.

"Dengan terdaftarnya usaha Saya di Gmaps Saya harap usaha mentho ini dapat diketahui oleh masyarakat dan dapat menambah pelanggan pada usaha Saya", ujar Bu Partinah (pemilik UMKM tempe mentho).

Dengan adanya program digitalisasi UMKM melalui pembukuan digital diharapkan para pelaku usaha dapat mengelola pembukuan keuangan usahanya dengan praktis, efektif dan efisien. Selain itu, dengan mendaftarkan UMKM ke dalam Gmaps dapat meningkatkan branding UMKM di Desa Talakbroto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline