Berbicara literasi, Indonesia telah mengalami masa kritis, bahkan sebelum diumumkannya peringkat literasi Indonesia yang menempati urutan ke-62 dari 70 negara dari hasil survei Program for International Student Assessment (PISA).
Ditambah kehadiran Pandemi pada tahun 2020, membuat segala aktivitas sempat terhenti, sehingga dampak pada sektor pendidikan pun berpengaruh besar terhadap berkurangnya kemampuan literasi masyarakat Indonesia, khususnya pelajar.
Kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dilakukan dalam jarak jauh membuat guru tidak dapat efisien memantau perkembangan muridnya. Sementara di sisi lain, anak sekolah dasar seakan kehilangan motivasi untuk belajar, sebab mudah terdistraksi oleh gawai yang seharusnya digunakan sebagai sarana dan media bersekolah. Peristiwa demikian terjadi di SDN Lamping 2 yang terletak di Kota Sukabumi, tepatnya di Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang.
Awal semester genap di tahun 2022 sekolah mulai melakukan pembelajaran luring. Terlihat bagaimana gambaran kondisi dari siswa-siswi yang mengalami loss learning pada literasi dan numerasi akibat pandemi. Terdapat beberapa murid yang masih tak lancar dan bahkan belum bisa membaca di setiap kelas.
Kemampuan menyerap informasi pun masih cukup rendah. Di sisi lain perpustakaan sebagai sarana dan prasarana untuk kegiatan literasi pun sepi dari pengunjung sebab sudah dua tahun tak beroperasi.
Permasalahan tersebut mendorong mahasiswa, dari Program Kampus Mengajar Angkatan 3 yang ditugaskan di SDN Lamping 2, untuk membentuk suatu program pembangkit literasi dan numerasi, yaitu Mini-Tour Perpustakaan serta Demo Literasi dan Numerasi.
Tujuan utama pembentukan dua program tersebut untuk menghidupkan dan membangkitkan kembali kemampuan literasi dan numerasi pada murid. Tujuan lainnya sebagai upaya menyadarkan para murid terhadap manfaat dan keuntungan mengasah kemampuan literasi dan numerasi, baik untuk keperluan belajar di sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
Sementara itu, program Mini-Tour Perpustakaan diharapkan mampu menghidupkan kembali perpustakaan di lingkungan sekolah dan menjadi tempat yang ramah bagi murid untuk beraktivitas di dalamnya.
Program Demo Literasi dan Numerasi terbagi menjadi Demo Literasi dan Demo Numerasi. Demo Literasi diadakan pada Mini-Tour Perpustakaan dengan fokus pada empat kemampuan literasi, membaca, menulis, mendengarkan, dan menyimak.