Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti halnya dikemukakan oleh Naisbitt (dalam Tilaar, 2002:116) "Education and training must be a major priority; they are the keys to maintaining competitiveness". Berdasarkan penelitian yang dilakukan Putra (2007:15), salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah meningkatkan kualitas pendidikan yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir siswa. Kemampuan berpikir sendiri dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir. Kemampuan berpikir dikategorikan pada kemampuan berpikir dasar dan kemampuan berpikir kompleks (Costa, 1985). Kemampuan berpikir kompleks akan memberikan dampak pada meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia sehingga mampu bersaing dikancah internasional. Kemampuan berpikir kompleks dapat dikembangkan melalui pendidikan dan pembelajaran matematika.
Apa itu keterampilan berpikir kompleks?
Berpikir kompleks yaitu saat dimana seseorang dapat melihat suatu persoalan secara utuh, kemampuan dalam memaknai suatu persoalan secara menyeluruh, tidak hanya terfokus pada unsur sebab akibat saja. Kemampuan berpikir ini penting dimiliki oleh setiap siswa, baik disekolah maupun kehidupan sehari-hari. dengan memiliki kemampuan berpikir kompleks yang baik, siswa akan memiliki modal untuk bisa memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupannya. Memiliki kemampuan berpikir, atau kemampuan berpikir yang terampil bisa membangun pribadi individu yang demokratis (Sudarma:2013).
Apa saja proses dalam berpikir kompleks?
Preseissen dalam Costa (1985) menyebutkan sedikitnya ada empat proses berpikir kompleks yang terjadi pada seseorang yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Siswa dikatakan mampu berpikir kompleks jika siswa mampu memahami masalah yang sedang dikerjakan dan dapat menyelesaikan masalah tersebut, selanjutnya siswa mampu mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah, siswa mampu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dan yang terakhir siswa mampu berpikir solusi kreatif terhadap masalah tersebut.
Bagaiman cara meningkatkan keterampilan berpikir kompleks siswa dalam pembelajaran matematika?
Keterampilan berpikir kompleks siswa dapat ditingkatkan melalui :
- Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Mind Mapping. Berdasarkan penelitian Nastitisari Dewi dan Riandi (2016) dengan menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen dan instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kompleks, penilaian mind mapping dan lembar observasi pada 38 siswa di salah satu SMP di Kota Sukabumi menunjukan adanya peningkatan kemampuan berpikir kompleks siswa meningkat 50.60% (sedang) dan kemampuan berpikir kompleks yang mengalami peningkatan paling baik adalah kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan pengambilan keputusan. Dalam pembelajaran ini siswa diarahkan untuk membuat peta pikirian yang sesuai dengan materi yang diajarkan oleh pengajar, sehingga siswa dapat mengerti alur pembelajaran dan dapat lebih mudah memahami konsep materi yang diajarkan. Diharapkan dengan diterapkannya pembelajaran berbasis masalah berbantuan mind mapping dapat meningkatkan keterampilan berpikir kompleks dalam pembelajaran matematika siswa.
- Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Pendekatan ini berpusat pada pengkaitan pembelajaran matematika dengan kehidupan sehari-hari, yaitu dengan menggunakan konsep dunia nyata, menggunakan model-model, menggunakan produksi dan konstruksi, serta menggunakan interaksi dan keterkaitan. Jenning dan Dunne (1999) mengatakan bahwa, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar pembelajaran bermakna (Soedjadi, 2000; Price,1996; Zamroni, 2000). Menurut Van de Henvel-Panhuizen (2000), bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat mengaplikasikan matematika.
- Melakukan Pretest-Postest dalam Pembelajaran. Diharapkan dalam setiap pembelajaran matematika diadakan pretest dan postest guna mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Dan dengan seringnya memberikan soal kepada siswa diharapkan dapat mampu meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kompleks siswa tersebut.
Itulah beberapa cara untuk membantu meningkatkan keterampilan berpikir kompleks siswa dalam pembelajaran matematika. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
Daftar Pustaka :
http://journal.uinjkt.ac.id/indeks.php./edusains
Jurnal Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa Ditingkat Sekolah Dasar (Soviawati, Evi : 2011)