Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Kaum Dhuafa bersama Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka

Diperbarui: 20 Januari 2023   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Penyerahan Donasi

Dokpri

Masalah ekonomi merupakan masalah yang sudah melekat di Indonesia. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah terhadap masyarakat, terutama yang rentan, menjadikan mereka sering terabaikan dan membuat banyak keluarga kewalahan dalam segala kebutuhan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga pendidikan. 

Para dhuafa setiap hari berjuang melawan kemiskinan. Dalam memberdayakan kaum dhuafa tentunya perlu ada sebuah wadah atau lembaga yang menfasilitasi kemampuan kaum dhuafa dalam berbagai bidang. Kemudian Di Muhammadiyah kita diajarkan untuk menerapkan teologi Surat Al-Ma'un oleh K.H. Ahmad Dahlan kepada murid-muridnya. Dalam surat Al-Maun kita dianjurkan untuk peduli terhadap masalah kemiskinan dan tidak mengabaikan fakir miskin.

Kami (Fanindia Oktavia Mumpuni, Fahira Mahmuda, dan Anisa Nurmala) bagian dari Mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA ikut andil dalam menerapkan teologi surat Al-Ma'un. Dalam pelaksanaannya kami bertemu dengan Ibu Nati yang berusia 62 Tahun dan juga sudah lama tinggal sendiri. Kondisi yang dialami oleh ibu Nati cukup memprihatinkan, meskipun memiliki pekerjaan tetapi penghasilannya tidak pasti. Bahkan untuk kebutuhan makan sehari-hari harus menunggu Anak yang merawatnya datang karna Ibu Nati tinggal sendiri dirumah.

Dia pernah menikah satu kali, lalu menjadi janda seumur hidup. Dia memiliki satu anak laki-laki, satu menantu dan dua orang cucu. Pekerjaan anaknya serabutan, lalu ibunya suka membantu memasak jika ada tetanga yang. Namun tetap saja untuk perekonomian pun mereka terbilang kurang. Dengan kondisi rumah yang sedikit sempit namun masih bisa sedikit dihuni serta atap yang bocor, kasur tua yang sudah tidak layak digunakan, banyak hal yang perlu diperbaiki dan diganti. Akan tetapi, dengan pendapatan Bu Nati serta Anaknya yaitu Endang yang tidak seberapa, hal-hal tersebut pun masih belum dapat terpenuhi.

Meskipun Ibu Nati dan Endang Bekerja Dari setiap aspek yang kami perhatikan, keluarga Ibu Nati patut untuk kita bantu karena Ibu Nati serta anaknya yaitu Endang benar-benar tidak mampu dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk menunjang kehidupannya dengan penghasilan yang tidak pasti. 

Karena itu, Alhamdulillah dalam kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa ini, dari fundraising yang dilakukan dalam kurang lebih 1 setengah bulan berhasil terkumpul dan Insya Allah cukup untuk membantu Ibu Nati dalam membuka usaha kecil yaitu dagang makanan dan minuman. Bantuan Pemberdayaan ini diberikan kepada Ibu Nati dalam bentuk Barang seperti sembako untuk kebutuhan pribadi dan bahan untuk berjualan, kemudian kami menyerahkan hasil donasi tersebut pada hari  Senin, 12 Desember 2022.

Kami berharap, semoga upaya donasi yang kami berikan bermanfaat untuk Ibu Nati dalam membuka usaha berjualan makanan untuk kedepannya. Dan kami pun sangat berharap sekali semoga banyak masyarakat sekitar yang lebih peduli dan membantu sesama terhadap yang lebih membutuhkan.

Lalu, tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu kami Bapak H.Amiruddin, S. Pd. I, M. Pd. yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini, dan menambah pengetahuan kami dan mengingatkan kami untuk tidak lupa saling membantu antar sesama.     




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline