Lihat ke Halaman Asli

Fania Gita Alamanda

Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji

Ilegal Fishing Di Laut Natuna

Diperbarui: 18 Desember 2024   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penangkapan kapal pelaku ilegal fishing

Laut Natuna yang terletak di perairan Indonesia merupakan wilayah perairan yang kaya akan sumber daya perikanan. Dengan potensi penangkapan ikan yang melimpah, Laut Natuna menjadi sumber pendapatan bagi banyak nelayan lokal dan menopang industri perikanan Indonesia. Namun kekayaan ini juga menarik perhatian negara lain yang kerap melakukan penangkapan ikan secara ilegal. Praktik ini tidak hanya merugikan perekonomian Indonesia, tetapi juga merugikan dan mengancam kelestarian ekosistem laut.

DAMPAK ILEGAL FISHING DI LAUT NATUNA 

Penangkapan ikan secara ilegal di Laut Natuna telah menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi Indonesia. Berdasarkan laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kerugian akibat penangkapan ikan ilegal diperkirakan mencapai lebih dari Rp 365 triliun per tahun atau setara dengan hampir 25% potensi penangkapan ikan nasional. Kerugian ini tidak hanya berdampak pada pendapatan negara, namun juga kehidupan para nelayan setempat. Seiring berkurangnya jumlah ikan yang dapat ditangkap, nelayan terpaksa mencari ikan di perairan yang lebih jauh, yang tentunya meningkatkan biaya dan risiko operasional. Selain itu, penangkapan ikan secara ilegal juga mengancam kelestarian ekosistem laut. Dimana praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan populasi ikan dan merusak habitat laut. Hal ini dapat mengganggu rantai makanan di ekosistem laut dan menurunkan Keanekaragaman Hayati di Laut Natuna. Dengan demikian, illegal fishing tidak hanya menjadi permasalahan ekonomi, namun juga merupakan permasalahan lingkungan yang harus ditangani secara serius. 

EFEKTIVITAS UNCLOS DI LAUT NATUNA 

United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) adalah kerangka hukum internasional yang dirancang untuk mengatur penggunaan sumber daya laut dan menjaga keselamatan di perairan internasional. Bahkan UNCLOS memberikan landasan hukum bagi negara-negara untuk mengatur wilayah perairannya, efektivitasnya dalam memerangi penangkapan ikan secara ilegal di Laut Natuna masih kontroversial. Seperti masuknya kapal dari negara China, Vietnam, dan Thailand ke perairan Natuna menunjukkan bahwa penegakan hukum masih menghadapi tantangan yang besar. Salah satu pasal UNCLOS, yaitu pasal 73, yang memberikan hak kepada negara pantai untuk mengatur dan menegakkan hukum di wilayah perairannya. Namun implementasi ketentuan tersebut sering kali terkendala oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya sumber daya untuk pemantauan dan penegakan hukum. Oleh karena itu, meskipun UNCLOS memberikan kerangka hukum yang kuat, masih terdapat tantangan dalam implementasinya. 

LANGKAH LANGKAH YANG DAPAT DI LAKUKAN 

Untuk mengatasi masalah penangkapan ikan secara ilegal di Laut Natuna, pemerintah Indonesia harus mengambil tindakan yang lebih kuat dan terkoordinasi seperti 

  • penguatan pengawasan dan penegakan hukum harus menjadi prioritas. Penggunaan teknologi modern seperti pencitraan Satelit dan sistem pemantauan kapal dapat membantu mendeteksi dan memantau aktivitas penangkapan ikan secara ilegal lebih efektif lagi. Selain itu, pelatihan dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum di sektor perikanan juga sangat penting. 
  • pemerintah harus memperkuat kerja sama internasional dengan negara tetangga dan organisasi internasional untuk bersama-sama memerangi penangkapan ikan secara ilegal. Kerjasama ini dapat mencakup pembagian informasi, pelatihan dan operasi. bersama-sama bertindak melawan kapal-kapal yang terlibat dalam penangkapan ikan secara ilegal ini. 
  • sangat penting juga untuk mengedukasi masyarakat, khususnya nelayan lokal, tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya laut dan dampak negatif dari penangkapan ikan ilegal. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan akan muncul dukungan untuk melindungi sumber daya laut dari praktik-praktik berbahaya. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penangkapan ikan secara ilegal di Laut Natuna merupakan permasalahan serius yang perlu di perhatikan dan di berikan tindakan sesegera mungkin. Dampak signifikan yang ditimbulkannya terhadap perekonomian dan ekosistem kelautan seharusnya mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan yang lebih tegas dalam menegakkan dan memantau undang-undang tersebut. Meskipun UNCLOS menyediakan kerangka hukum yang diperlukan, tantangan dalam implementasinya harus diatasi melalui kerja sama internasional dan peningkatan kapasitas penegakan hukum. Melalui upaya yang terkoordinasi, dan diharapkan Laut Natuna dapat dilindungi dan dikelola secara berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline