Lihat ke Halaman Asli

Belajar Balance dari Akuntansi

Diperbarui: 16 November 2024   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang lulusan akuntansi ataupun bukan pasti setidaknya pernah mengenal dengan istilah Balance. Balance dapat artikan keseimbangan antara sisi aktiva dan pasiva dalam dunia akuntansi. Balance ini menjadi salah satu indikator bahwa semua pencatatan akuntansi dan penyajian dalam laporan keuangan berarti memiliki potensi benar. Meskipun terkadang balance tapi belum tentu pencatatan yang dilakukan benar. Apalagi jika yang disajikan tidak balance sudah tentu pencatatan yang dilakukan salah. Sebab itu, jokes akuntansi kerap mengenalnya dengan

 "Balance belum tentu benar, tidak balance sudah tentu salah"

Tidak balance nya laporan keuangan membuat seorang akuntan akan bingung untuk mencari selisihnya darimana. sama halnya dengan menjalani proses kehidupan. Memasuki masa Quarter Life Krisis kita kerap kali disuguhkan dengan beragam pilihan yang tentu membentuk pribadi kita untuk masa depan. Setiap pilihan yang diambil hendaknya memiliki tujuan dan visi misi yang jelas juga. Sehingga, sama halnya dengan visi misi perusahaan untuk jangka panjang yang perlu dibuat untuk melihat papan pencapaian. Maka, visi misi hidup juga perlu dibuat. 

Hidup memang hanya sebagai senda gurau dan permainan. Kerapkali ambisi dan hawa nafsu mengaburkan pikiran ketika kita memutuskan suatu pilihan. Karenanya visi misi ini menjadi penting. Hiduplah sesuai dengan visi misi yang benar dan tepat. 

Sebagai lulusan sarjana akuntansi prospek dan lapangan pekerjaan terbuka luas tapi pilihlah pekerjaan yang bukan hanya mengantarkan kepada kebahagiaan semu saja. Pikirkanlah dan pilihlah juga pekerjaan yang dengan pekerjaan itu mampu membawa kemaslahatan orang banyak dan ke bermanfaatan untuk bekal ke depan

"Bekerjalah dan Kejar duniamu tapi jangan hilangkan akhirat di hatimu" 

Dalam proses menjalaninya memang tidak mudah dan sudah pasti akan ada hal yang akan menggoyahkan. Kesabaran menjadi hal yang perlu dipupuk sedari awal. Hilangnya kesabaran dan tergesa-gesa membuat terburu-buru membuat kita gegabah pula dalam menentukan pilihan. Hilangnya kesabaran berakibat pula munculnya demotivasi. Dalam islam ketika kita dihadapkan pada suatu masalah maka kita diperintahkan untuk menjadikan sholat dan sabar sebagai solusinya. 

Akhir tulisan ini, kalau bisa kejarlah akhirat dulu. In sya Allah dunia juga akan mengikuti. Memang tidak semudah diucapkan atau diketikkan tapi perlu pembuktian. Penulis pun menyadari masih terombang-ambing ketika dihadapkan dalam posisi pilihan yang berkaitan dengan duniawi. Tapi, setidaknya kita terus mencoba yang terbaik bukan. Sebab, Allah maha mengetahui segala sesuatu. Allah maha mengetahui niat seseorang yang perlu kita lakukan terus berusaha melakukan yang terbaik dan terus bersabar. Karena dunia ya tempatnya capek. Kalau ga mau capek ya serahkan semua urusan ke Allah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline