Lihat ke Halaman Asli

Kebobrokan Jurnalis Media dan Laman Publik demi Mendulang Atensi Memanfaatkan Peristiwa Bencana Alam

Diperbarui: 23 Januari 2021   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siapa sih yang nggak tau media? Pasti semua orang tahu, kita semua mendapatkan info terkini atau hot news dari beberapa laman media dan siaran media di tv. Media menjadi hal terdepan dalam melaporkan tentang kejadian terkini, entah itu bencana alam, kejahatan, dan sebagainya. 

Berita bencana alam paling banyak disorot, apalagi awal tahun ini Indonesia benar-benar sedang berduka. Banyak kasus bencana alam yang menimpa Indonesia. Hal ini dimanfaatkan media untuk meliput situasi kesana kemari.

Sangat di sayangkan bagaimana media menyorot keluarga korban yang menangis tersedu-sedu, melontarkan beberapa pertanyaan yang membuat keluarga korban semakin terpuruk dan menangis. Tidakkah mereka berpikir bahwa hal seperti itu tidak pantas untuk di lakukan?

Keluarga korban sedang berduka, yang dibutuhkan adalah semangat dan kata-kata pembangkit, bukan pertanyaan yang begitu tidak masuk akal dan menguras mental.

Menyorot korban yang tergeletak dengan embel-embel tulisan "ekslusif", memutar video amatir saat bencana berlangsung, dan memanfaatkan situasi demi mendongkrak popularitas agar mendapat views atau pembaca yang banyak, Hal yang dilakukan jelas salah, itu hanya akan membuat penonton panik dan cemas. Seharusnya media memutarkan video semangat, mengabarkan kemajuan pencarian yang dilakukan , menyebarkan jumlah bantuan dan evakuasi di lokasi.

Menyemangati keluarga korban, memberikan semangat hidup adalah hal pertama yang seharusnya media bangun. Kawal terus pencarian dengan doa, bantu team untuk selalu menginformasikan banyak hal yang bermanfaat bagi publik dan keluarga korban. Jangan memnfaatkan kesedihan hanya untuk mendapatkan perhatian publik, like dan adsense.

Sumber : twitter.com/mwv_mystic




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline