Sebagai putra daerah yang cukup lama merantau ke Ibu Kota, tentunya aku tak lupa dong dengan daerahku sendiri. Memang aku akui, sebelum aku merantau potensi wisata yang dimiliki oleh daerahku hanya itu-itu saja dan belum mengalami perkembangan yang signifikan. Tapi sekarang, setelah hampir 8 tahun aku merantau, ternyata banyak sekali perubahan yang dialami oleh daerahku terutama di bidang pariwisata.
Aku adalah asli dari Madura tepatnya kota Pamekasan. Tapi kalau berwisata pantai lebih sering ke Sumenep. Karena di Pamekasan tidak banyak potensi wisata pantainya dan wisata pantai di Sumenep lebih bagus dan lebih berkembang. Sampai disebut sebagai The Soul Of Madura. Yang aku tahu, dulu hanya ada Pantai Lombang dan Slopeng saja. Tapi kini aku baru tahu kalau ternyata di Sumenep itu ada juga pantai-pantai indah lainnya yang baru terkuak. Pantai-pantai tersebut dinamakan Gili yang lokasinya harus menyeberang terlebih dahulu ke sebuah pulau menggunakan perahu motor.
Salah satu yang aku kunjungi tahun kemarin yaitu Gili Genting yang ada di Pantai Sembilan, Desa Bringsang, Kecamatan atau Kepulauan Gili Genting, Kabupaten Sumenep. Berada di tenggara pulau Madura, dengan luas sekitar 30,31 km persegi. Disebut Pantai 9 karena ada gundukan pasir putih yang terbentuk sendiri dengan menyerupai angka 9
Kunjungan ke sini hanya dalam rangka jalan-jalan bersama keluarga besar saja. Dominan sih yang pergi masih muda-muda, meskipun ada tetuanya, karena jiwa kami adalah petualang.
Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi, saat itu masih belum ada petunjuk arah menuju ke lokasi Pantai Sembilan. Hanya bermodalkan tanya-tanya kepada penduduk sekitar. Perjalanan dari Pamekasan sekitar 2 jam. Akhirnya kami sampai di sebuah perkampungan yaitu di Pelabuhan Tanjung Saronggi. Lalu mobil kami di parkir di lahan penduduk yang berumput.
Kami berjalan menuju dermaga pelabuhan dan disana kami diharuskan menunggu perahu yang akan mengangkut kami ke Pulau Sembilan. Cuaca terik sekali karena jam menunjukkan pukul 13.00 WIB. Hanya terdapat satu gubuk kecil tempat kami berteduh dari teriknya matahari.
Menunggu cukup lama karena antri dan banyak yang mau menuju ke Pantai Sembilan. Akhirnya kami bersepakat memakai perahu motor diesel kecil saja. Antara was-was dan ingin cepat sampai. Diberanikanlah meskipun membawa anak balita dan juga orang tua. Cukup ngeri ya karena ombaknya cukup besar dan anginnya kencang.
Kami pun memakai baju pelampung. Sayang bajunya hanya terbatas dan ada dari kami yang tidak menggunakan. Cukup khawatir sih. Sepanjang jalan hanya berdoa semoga selamat sampai di tujuan.
Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya rasa khawatir kami terobati deh. Sampai juga di Pulau Sembilan. Dari kejauhan lokasinya cukup ramai. Aku melihat pulau kecil penuh dengan tumbuhan hijau dan terdapat hamparan pasir putih yang bersih.
Pantai ini ternyata adalah sesuatu yang indah namun tersembunyi. Airnya yang biru dan bening cocok untuk bermain air dan snorkeling. Bahkan ada juga terumbu karang yang unik dan cantik yang bisa kamu nikmati.
Pantainya cukup luas, ternyata sudah ada tempat penginapan bagi wisatawan. Penginapan yang ada hanya 20 unit saja. Setiap unit sudah tersedia 2 buah Kasur dan AC. Harganya 500.000/malam dengan maksimal 8 orang.