"Hidup akan menjatuhkan kita, tetapi kita dapat memilih untuk mundur atau tidak."
-Jackie Chan-
Berjuang tanpa lelah, itu lah gambaran dari sosok Meri Kristina, S. E. Wanita yang kerap dipanggil Ibu Meri ini berasal Medan dan lahir pada tanggal 15 Desember 1977. Sebagai seorang wanita, ibu, sahabat, penasehat, juga seorang yang menginspirasi, itulah yang banyak orang kenal dari seorang Ibu Meri. Ia kini bekerja sebagai Staff di Program Studi Ilmu Komunikasi President University tepatnya bagian administrasi dan kisahnya yang menginspirasi bermula sejak kedatangannya di President University.
Pertama kali datang dan menjadi bagian dari staff administrasi Program Studi Komunikasi President University yaitu pada Januari tahun 2013. Ibu Meri menginjakkan kaki di President University ini dengan banyak keraguan tentang lingkungan sekitar memenuhi pikirannya.
Namun, Ia tidak pernah takut untuk terus mencoba dan berjuang menghadapi keraguannya dan ditengah keraguannya itu pun Ia sempat dihadang oleh permasalahan serius hingga harus dihadapkan sampai ke Rektorat dan sempat berpikir untuk berhenti. Berkat dukungan sekitar dan tekad yang kuat, Ia pun berhasil melalui masa-masa sulit tersebut. Keinginannya untuk mendapat pengalaman dan belajar akan hal baru mengalahkan keraguan dan ketakutan yang sempat Ia rasakan.
Ditengah kesibukannya yang sangat menguras waktu, Ia masih sempat meluangkan waktu untuk keluarganya. Menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, menyiapkan keperluan sekolah anak sudah mejadi rutinitasnya sebelum berangkat kerja. Ditambah lagi seusai kerja, Ia masih harus membantu anaknya dalam belajar materi sekolah.
Tidak jarang pula pekerjaannya membutuhkannya diluar jam kerja, namun Ibu Meri tetap sabar dan mengerjakan kewajibannya dengan bertanggung jawab. Semua ini Ia pertahankan karena suasana nyaman dan menyenangkan yang Ia rasakan ditengah kesibukannya. Ia tidak melihat kesibukannya sebagai sebuah beban, namun sebagai sebuah tantangan untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik lagi.
Lima tahun lamanya Ia telah menjadi bagian keluarga dari Program Studi Ilmu Komunikasi President University. Banyak hal yang telah Ia lalui dan dapatkan, mulai dari mendapat banyak teman serta ilmu perihal kepemimpinan dan tentunya komunikasi. Hal ini didapat karena pekerjaannya dibagian administratif yang mengharuskannya menghadapi berbagai macam orang dengan sifat dan sikap yang berbeda.
Selama lima tahun itu pula Ia memiliki kesan yang menyenangkan terhadap pekerjaannya saat ini. Banyak temannya yang memutuskan untuk berhenti dan berganti pekerjaan, namun Ibu Meri tidak pernah terpengaruh dan tetap berpendirian teguh serta setia. Ia merasa senang bisa mengenal dan menjadi bagian dari Program Studi Komunikasi President University.
Mungkin kisah ini bukanlah kisah heroik untuk memperjuangkan hak kemerdekaan ataupun kebebasan. Bukan juga kisah pengorbanan untuk kemakmuran banyak orang. Kisah ini hanyalah kisah perjuangan kecil seorang wanita yang juga menjadi seorang ibu, sahabat, penasehat, dan terlebih lagi seorang yang mau melayani dengan sepenuh hati dan kesetiaan penuh. Kisah ini mengajarkan kita untuk memiliki pendirian untuk terus berjuang dan pantang menyerah.