Lihat ke Halaman Asli

Fanesa Oktavia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030005

Menelusuri Pasar Beringharjo, Pasar Pusat Oleh-oleh Khas Yogyakarta

Diperbarui: 2 April 2022   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana bagian dalam Pasar Beringharjo (dokpri)

Selain dikenal sebagai kota pendidikan, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota yang ramai dengan wisatawan. Baik itu musim liburan mau pun hari kerja, Yogyakarta seolah tidak pernah sepi. Banyaknya destinasi wisata yang ditawarkan dengan budget yang relatif terjangkau membuat  wisatawan berbondong -- bondong untuk datang ke sana. Mulai dari wisata budaya sampai ke wisata religi pun tersedia. 

Menulusuri kota Yogyakarta, pasti tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi malioboro. Salah satu bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan adalah Pasar Beringharjo. Berlokasi di pusat kota Yogyakarta yaitu di Jalan Pabringan No. 1 di Ujung Selatan Jalan Malioboro dan berdekatan dengan Benteng Vredeburg serta Taman Budaya.

Pasar Beringharjo merupakan salah satu tempat pusat oleh -- oleh khas Yogyakarta yang paling lengkap. Suasananya yang khas pasar tradisional dengan jejeran pedagang yang selalu menawarkan dagangan ketika melewati setiap stannya. Sekali melihat pun, orang yang datang ke sana pasti akan betah berlama -- lama di pasar tersebut

Menurut sejarah, Pasar Beringharjo awalnya adalah hutan beringin saja. Namun tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, pada tahun 1758, wilayah pasar ini kemudian dijadikan sebagai tempat jual beli oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun berselang pada tahun 1925, barulah pasar tradisonal tersebut  memiliki sebuah bangunan permanen. 

Nama 'Beringharjo' sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, yang memiliki arti wilayah yang pada awalnya adalah pohon beringin (bering) dan diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Dan kini pasar Beringharjo menjadi salah tempat yang cocok untuk dikunjungi wisatawan.

Untuk mengakses pasar ini, para wisatawan dan penduduk dapat menggunakan bus Trans Yogyakarta yang beroperasi dari pagi hingga pukul 18.00 sore. Hanya dengan Rp. 3500 kita bahkan bisa berkeliling Jogja hingga puas. Namun jika ingin mengunjungi Pasar Beringharjo, kita harus berhenti di halte tiga Malioboro. Setelah turun dari halte, kita harus berjalan beberapa meter terlebih dahulu, agar dapat sampai di pasar tersebut.

Saat memasuki pasar, kita akan langsung disambut oleh palang bertuliskan Pasar Beringharjo lengkap dengan aksara jawanya. Di sepanjang jalan di bagian depan kita akan dimanjakan dengan jajanan pasar yang menggugah selera. Selain itu di bagian belakangnya juga terdapat area food court yang menyajikan berbagai macam makanan berat hingga makanan ringan. Mulai dari mie ayam kekinian dengan berbagai tingkat level kepedasan, es cendol dawet khas yogya, siomay bandung, ayam hotplate hingga berbagai macam makanan ringan lainnya.

mie ayam pangsit level (dokpri)

Pasar Beringharjo terdiri dari tiga lantai dan masing -- masing lantainya terisi penuh dengan berbagai macam jenis penjual. Di lantai pertama, hal pertama yang akan kita lihat adalah para pedagang batik. Beringharjo memang gudangnya batik, mulai dari kain batik yang berharga puluhan ribu hingga ratusan ribu pun dapat ditemukan. 

Tidak hanya batik, souvenir dan pernak pernik khas Yogyakarta pun tersedia di sini. Di Bagian belakangnya, akan di jumpai pedagang rempah -- rempah dan berbagai bahan makanan lainnya. Harga yang ditawarkan disini pun relatif murah  dan para pembeli pun dapat menawar barang dagangan yang hendak dibeli sampai menemukan harga yang sesuai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline