Halo sobat kece! how's ur day? Kali ini kita akan membahas tentang salah satu permasalahan dalam relationship. Nah, kompasianers pernahkah kalian mendengar istilah trust issues? Dan kenapa trust issues bisa menjadi permasalahan yang mengganggu keharmonisan hubungan seseorang?
Sebelumnya perlu kita pahami terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan trust issues. Trust issues atau yang biasa dikenal dengan masalah ketakutan akan pengkhianatan adalah adanya kecenderungan orang mempunyai pandangan yang pesimis terhadap manusia. Orang dengan trust issues akan selalu beranggapan bahwa manusia lain memiliki niatan buruk meskipun pada kenyataannya tidak semua individu memiliki niat yang negatif kepadanya.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun dan tidak memiliki batasan usia. Orang dengan kondisi psikologis ini cenderung menaruh kecurigaan yang besar kepada orang lain. Mereka akan menganggap bahwa setiap individu yang akan menjalin hubungan dengan mereka pastinya tidak memiliki niat yang tulus sehingga perlu cara ekstra untuk meluluhkannya.
Trust issues biasanya disebabkan oleh trauma dan rasa takut karena kejadian di masa lalu. Sehingga akhirnya orang-orang dengan trust issues pun mengambil langkah sederhana untuk tidak mempercayai orang lain. Dengan tujuan agar mereka tidak lagi merasakan rasa sakit dan kekecewaan yang sama di kemudian hari. Agak serem ya guys. Tetapi kenyataannya kondisi ini memang ada.
Bagi teman-teman yang sudah menjalin hubungan. I have one question for u. Ketika make relationship dengan seseorang kalian pernah nggak sih? Mikirin pertanyaan kayak gini?
" Ini kenapa dia on terus ya? Jangan-jangan dia lagi chatan sama yang lain"
" Kok dia ga ngabarin seharian? Pasti dia lagi jalan sama yang lain"
Atau yang paling umum, "Aku kan ga megang sosmednya, bisa jadi dia lagi chatan sama yang lain"
Dan akhirnya terpaksa, harus ngasih penjelasan yang rinci supaya pasangan percaya. Walaupun ga jarang penjelasan yang diberikan ga berdampak apa pun. Kita capek batin buat ngasih penjelasan dan dia malah tetap ovt sama pikirannya sendiri.
Pasangan yang begini kadang memang perlu diberi pengertian ekstra supaya ga terlalu overthinking berlebihan. Atau jangan-jangan kamu lah si pasangan tersebut?