Lihat ke Halaman Asli

Menepis Ketakutan Akan PHK dengan Menjadi Wirausahawan

Diperbarui: 27 Februari 2023   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi wirausaha (Freepik/Tirachardz via KOMPAS.com)

Di dalam dunia kerja, kita sering mendengar istillah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). PHK merupakan pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara perusahaan dengan karyawan.

PHK menjadi salah satu momok paling mengerikan bagi para pekerja di Indonesia. Ketakutan akan diputusnya sumber mata pencaharian, telah menjadi hantu yang membayangi sejak lama.

PHK dapat terjadi karena berbagai sebab, mungkin performa dan kinerja karyawan yang kurang baik, atau disebabkan dari sisi perusahaan sendiri, seperti perusahaan yang mengalami kemerosotan dan harus mengurangi jumlah karyawan demi dapat bertahan.

PHK sendiri bukanlah merupakan kejadian yang langka, bahkan, ada istilah PHK massal yang beberapa kali tercatat dalam sejarah Indonesia. Krisis moneter pada tahun 1998 contohnya, ratusan ribu pekerja terkena PHK karena perusahaan tidak dapat bertahan menggaji pegawainya.

Tidak usah menilik terlalu jauh kebelakang, pada tahun 2019 sampai sekitar tahun 2022, terjadi pandemi yang dampaknya berpengaruh ke seluruh dunia. Pandemi yang berkelanjutan ini menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar dan jutaan karyawan terkena PHK.

Mengalami PHK tentu saja bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Mata pencaharian yang putus dapat mempengaruhi hidup kita secara drastis. Lantas, apa yang dapat kita lakukan jika PHK tidak dapat dihindari? Wirausaha jawabannya.

Menjadi wirausahawan yang baik tentu saja bukan merupakan perkara yang mudah. Dibutuhkan kemauan yang kuat untuk berhasil, kreativitas, dan tentunya ketelitian.

Selama memiliki kemauan untuk berhasil, wirausahawan hampir dipastikan untuk sukses. Tentunya wirausahawan juga harus mau belajar dari kesalahan. Kreativitas juga mendukung variasi strategi yang dapat dilakukan. Serta wirausahawan diwajibkan memiliki sifat teliti, sehingga tidak terjadi banyak kesalahan dalam berwirausaha.

Selain sifat-sifat diatas, wirausahawan harus mengetahui istilah 4P dalam pemasaran. 4P adalah Product (produk), Price (harga), Place (distribusi atau tempat), Promotion (promosi).

Product merupakan upaya pengelolaan unsur-unsur produk atau jasa yang akan dijual, seperti perencanaan pengembangan produk. Unsur produk terdiri dari kualitas, merek, kemasan, keunggulan produk, dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline