Lihat ke Halaman Asli

Kekurangan Besar "Gacha Games"

Diperbarui: 12 Juni 2024   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkembangan teknologi telah membawakan kemajuan-kemajuan yang signifikan kepada masyarakat, yang telah ditandai oleh revolusi-revolusi industri yang terjadi. Mulai dari revolusi 1.0 dimana perubahan besar dalam bidang pertanian dan transportasi terjadi, hingga revolusi industri 4.0 yakni pengembangan teknologi cyber yang cenderung dikatakan akan mengubah dunia. Dalam beberapa hal, itu benar. Komputerisasi permainan merupakan hal yang akan saya fokuskan di dalam tugas ini, komputerisasi merupakan suatu kegiatan yang cenderung dikerjakan secara manual dilakukan menggunakan perangkat teknologi. 

Terdapat banyak jenis permainan tradisional yang sering dilakukan di antara masyarakat, permainan-permainan seperti permainan stik es krim yang telah membekali penulis dengan kenangan yang indah tentang masa kecil saya. Hal yang sama tidak bisa dikatakan tentang generasi baru yang telah ditemani oleh teknologi dari awal kehidupan mereka, penulis tidak mengatakan bahwa mereka tidak ada memainkan permainan-permainan masa lalu, akan tetapi, kemungkinan itu tidak cukup besar. Anak muda generasi baru lebih mengenal permainan-permainan digital yang terdapat di dalam gawai elektronik mereka yang cenderung disebut sebagai game online yang memperkenalkan jenis konektivitas internasional antar pemain game online tersebut. Salah satu game online yang telah menguasai media digital merupakan Genshin Impact, sebuah game yang diciptakan oleh HoYoverse, perusahaan yang berasal dari Cina. 

Genshin Impact menawarkan pengalaman yang seru dan bebas kepada para pemainnya dengan cerita dan karakter-karakter yang menawan. Meskipun Genshin Impact telah berhasil dalam mengumpulkan fanbase yang kuat, satu pengaruh buruk yang kuat di dalamnya merupakan keberadaan sistem gacha. Pada singkatnya, sistem gacha merupakan sistem dimana para pemain dapat membeli mata uang digital di dalam game tersebut menggunakan uang asli untuk mendapatkan hal-hal yang mereka inginkan, sebuah kegiatan yang cenderung disebut sebagai top up. Pada umumnya, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dipikirkan karena kegiatan top up  telah menjadi hal yang normal pada masa kini. Akan tetapi, kekurangan besar yang dimiliki oleh games dengan sistem ini merupakan ia tersedia untuk segala usia. Mengapa hal ini dikhawatirkan? Dengan mayoritas pemain yang masih muda, Genshin Impact mempermainkan emosi pemainnya untuk membuat mereka candu dalam melaksanakan transaksi mikro ini. Contoh kasus dari hal ini merupakan sebuah tragedi yang terjadi di Singapura, dimana seorang anak yang memainkan Genshin Impact menghanguskan $20,000 dari kartu kredit ayahnya demi mendapatkan hal-hal yang ia inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline