Lihat ke Halaman Asli

VOC Perusahaan Terbesar di Masanya, Kenapa Bisa Bangkrut?

Diperbarui: 6 Desember 2021   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: pexels.com/Ivan Rivero)

VOC (vereenidge oost indische compagnie) didirikan di Amsterdam pada tahun 1602 merupakan gabungan perusahaan-perusahaan dagang belanda untuk perdagangan di Hindia Timur. 

Sebagai kongsi dagang terbesar di dunia pada masanya VOC memperoleh kejayaannya pada abad 17, sementara itu tujuan didirikannya VOC adalah untuk memonopoli perdagangan pada saat itu, ketika perebutan hegemoni perdagangan terutama perdagangan rempah-rempah dari timur termasuk Indonesia diantara penjajah barat, seperti Spanyol, Portugis, Inggris, Perancis, dan Belanda.

Kejayaan dan kekuatan VOC di Indonesia pun semakin cemerlang; berlimpahnya rempah-rempah hasil bumi Nusantara salah satunya, pasalnya sebagai serikat dagang VOC diberi hak-hak yang sangat istimewa oleh pemerintah Belanda kala itu, seperti diberi keleluasaan mendirikan angkatan perang sendiri, mengadakan perjanjian dengan dengan raja-raja setempat hingga membuat mata uang sendiri.

Keberhasilan tersebut pun menjadi kesempatan oleh segelintir orang di dalam yang melakukan tindak korupsi besar-besaran, perdagangan gelap yang merajalela, anggaran biaya untuk pegawai yang semakin membengkak, para pejabat yang terlalu gila hormat. 

Sang gubernur bahkan mengeluarkan ordonasinya untuk mengatur rinci semua bentuk penghormatan untuk para pejabat, dirinya, sampai keluarganya. 

Bahkan kendaraannya juga harus mewah dengan hiasan perak yang menyelimutinya dan ditarik enam ekor pasukan kuda khusus, hal ini menimbulkan dampak kerugian masif yang luar biasa.

Berkaca pada korupsi yang besar membuat VOC meninggalkan hutang yang berkepanjangan, sekitar 136,7 juta gulden. Puncaknya pada tanggal 31 desember 1799, VOC resmi ditutup karena krisis yang bangkrut dan dilikuidasi sejak 31 mei 1799.

Namun selain korupsi, terdapat juga masalah eksternal yang menyebabkan VOC harus mengeluarkan uangnya. Penentangan kaum pribumi atas keberadaan VOC yang dianggap merugikan dan tidak manusiawi (perang Jawa, Sumatera dan Maluku), meletusnya revolusi Perancis dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte menyebabkan Belanda jatuh di tangan Perancis, akibat kudeta yang digulingkan kaum republikan Belanda untuk menjadi sekutu Perancis dalam gerakan anti monarki melawan Inggris. 

Tentu saja ini yang dicita-citakan Napoleon Bonaparte sang imperialis dengan tujuan menyebarluaskan hasil dan cita-cita revolusi Perancis ke seluruh tanah Eropa yang utamanya masih menganut sistem ke-monarkian. Peristiwa ini juga mendorong VOC dibubarkan oleh pemerintahan baru Batavia kala itu karena sistem monopoli yang bertentangan dengan semangat liberalisme revolusi Perancis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline