Lihat ke Halaman Asli

Dila Rahma

Psikologi

Tiga Cara Memilih Pasangan

Diperbarui: 30 Desember 2023   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Tanpa kita sadari kita pasti pernah menggunakan tiga cara ini dalam memilih partner diskusi, teman bermain, teman dalam tugas sekolah apalagi teman hidup alias pasangan, baik itu masih hanya status pacaran atau untuk ke status yang lebih serius lagi yaitu pernikahan. 

Tiga cara ini tidak perlu digunakan semuanya, cukup pilih satu atau dua saja untuk mengkombinasikan. Yuk siman berikut ini dan identifikasi kira-kira kamu lebih match menggunakan cara yang mana ya, let's go:

  • The Filter Theory 

Cara yang pertama ialah dengan menggunakan sejumlah kriteria kamu untuk melakukan seleksi alon pasangan agar mendapat sesuai kriteria yang ditentukan. Cara ini cukup banyak dilakukan oleh individu yang selektif. Misalkan terdapat individu yang menentukan calon pasangan mulai dengan kriteria secara fisik (tinggi badan, rambut, warna kulit dsb), kemudian pekerjaan dibidang apa, tempat tinggal jauh atau dekat, jumlah saudara, hingga ke ranah personal seperti agama, suku, kepribadian, hobi, dan lainnya. Coba cek apakah kamu juga menggunakan cara pertama ini untuk dapat pasanganmu?

  • Homogamy vs Complementarity

Cara kedua ini yaitu individu mencoba mencari pasangan yang memiliki kesamaan, misalkan yang berprofesi sama, memiliki hobi sama, marga sama, asal suku sama, kesamaan hobi dan sebagainya. 

Memilih pasangan berdasar kesamaan ini bertujuan agar pasangan juga dapat merasakan apa yang dirasa. Misalkan seorang dokter yang memilih pasangan dengan profesi yang sama, selain satu bidang juga mempermudah topik pembahasan, diskusi lebih nyambung, dan lebih mudah menyesuaikan karena yang tau bagaimana kehidupan seorang dokter pastinya individu yang berprofesi sebagai dokter pula.

Sedangkan complementarity yaitu pemilihan pasangan berdasar perbedaan dengan tujuan agar dapat saling melengkapi. Karena setiap pasangan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka beberapa individu memilih mencari pasangan yang dapat melengkapi kekurangannya. 

Misalkan terdapat individu yang sering mendapat tugas diluar kota dia mencoba mencari pasangan yang dapat menetap dirumah untuk menjaga ibu dan anak-anaknya. Nah disini suami merasa tidak bisa menjaga ibu dan anaknya setiap saat, maka dari itu dia memilih istri yang siap menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

  • The Stimulus-Value-Role Theory

Cara yang ketiga ini ialah mencakup tiga tahapan yang dimulai dari kesan pertama atau istilahnya pandangan pertaman deh, kemudian merasa tertarik dan mulailah mengenal value hingga berbagi peran. Namun beberapa individu juga tidak sampai menyelesaikan tahapan ini hingga selesai, artinya sudah merasa tidak cocok di tengah-tengah proses pengenalan.

Nah bagaimana nih, sudah menentukan mau menggunakan cara yang mana buat dapetin pasanganmu? Yuk komen kolom komentar dibawah ini.

Thank You and See You

CP: fandilatulrahmawati@gmail.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline