Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan agenda rutinan yang diadakan oleh setiap perguruan tinggi untuk mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Salah satunya perguruan tinggi yang saat ini mewajibkan mahasiswanya melaksanakan kegiatan ini adalah Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tahun ini mengangkat tema "UNS Membangun Desa". Pada kegiatan ini mahasiswa diterjunkan ke masyarakat agar bisa terlibat secara langsung untuk membangun desa dengan cara menggali potensi desa kemudian memberikan kontribusinya lewat berbagai inovasi dan solusi ke masyarakat desa. Kegiatan KKN UNS yang dilaksanakan pada kondisi pandemi COVID-19 maka pelaksanaannya dilakukan secara daring dan luring dengan memperhatikan protokol kesehatan yang cukup ketat.
Pada pelaksanaan kegiatan KKN UNS ini, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Saat ini yang tengah melaksanakan kegiatan KKN membangun desa adalah KKN UNS kelompok 228 yang terdiri dari sembilan mahasiswa dari berbagai fakultas. Kelompok KKN UNS ini dipunggawai oleh Ainnur Rasydah (PG PAUD/FKIP), Afifah Diana Putri (Manajemen/FEB), Avany Aisya Alfiani (Pend. Sosial Antropologi/FKIP), Desi Arini Dewi Bastian (PLB/FKIP), Dji Hanafit (Pend. Teknik Mesin/FKIP), Dimas Nur Hasanto (Arsitektur/FT), Fadila Al-Tama Putra (Seni Rupa/FSRD), Fajar Ramadani (Ilmu Hukum/FH), dan Fandi Kurnia Idayana (Pend. Teknik Informatika/FKIP). Dalam kegiatan KKN ini, tim didampingi oleh Dr. Sri Marmoah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan.
Kegiatan KKN UNS Kelompok 228 dilaksanakan di Kampung Purwogondo, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Waktu pelaksanaan KKN terhitung dari awal s/d akhir bulan Agustus 2021. Lokasi KKN UNS Kelompok 228 yaitu Kampung Purwogondo cukup memiliki banyak potensi. Salah potensi yang dapat dikembangkan di kampung ini adalah bidang ekonomi. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pelaku UMKM tahu. Kampung Purwogondo merupakan salah satu sentra UMKM terbesar di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlahnya saat ini mencapai lima puluh UMKM. Namun, dari banyaknya jumlah UMKM cara penjualan berbagai produk tahu di Kampung Purwogondo masih menggunakan sistem jual beli langsung. Sebagian besar pelaku UMKM tahu menjual produknya melalui pasar ataupun konsumen harus datang sendiri ke tempat produksi.
Berdasarkan latar belakang permasalahan sistem penjualan di UMKM tersebut, maka tim KKN UNS 228 melaksanakan program pengembangan marketing UMKM tahu di Kampung Purwogondo. Bentuk dari pengembangan marketing yang dilakukan oleh tim KKN adalah dengan membuat pelatihan tentang cara memanfaatkan platform media digital untuk mendukung penjualan produk tahu Kampung Purwogondo. Dalam kegiatan ini tim dibantu oleh karang taruna dan masyarakat Kampung Purwogondo. Kegiatan pengembangan sistem marketing di Kampung Purwogondo dilakukan dengan cara memberikan pelatihan web UMKM tahu Kampung Purwogondo, webinar digital marketing, dan pelatihan desain branding produk tahu.
Pelatihan web dilakukan oleh tim KKN UNS untuk memasarkan produk tahu sekaligus memperkenalkan pada masyarakat luas mengenai UMKM tahu yang ada di Kampung Purwogondo. Pelatihan ini bertujuan untuk menjadikan alternatif komunikasi antara konsumen dengan produsen tahu secara daring memanfaatkan media digital. Web UMKM tahu Kampung Purwogondo didesain untuk memudahkan konsumen mencari segala jenis produk tahu yang diinginkan, selain itu dengan adanya web ini dapat membantu pelaku UMKM tahu dalam menjangkau pasar yang lebih jauh. Kegiatan pelatihan web ini didukung oleh para pelaku UMKM dan karang taruna Kampung Purwogondo. Para pelaku UMKM dilibatkan dalam kegiatan ini untuk mencantumkan identitas toko serta produk-produknya agar bisa dimasukkan ke dalam website. Pada kegiatan ini tim KKN melibatkan karang taruna dengan alasan bahwa sebagian besar anak muda telah familiar dengan sosial media sehingga dapat membantu mengelola web UMKM tahu Kampung Purwogondo. Web hasil kerjasama dari tim KKN UNS 228 dengan pihak masyarakat dan karangtaruna kini sudah dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM tahu Purwogondo dan konsumen melalui laman web (https://purwogondo.rf.gd).
Selain pelatihan web, tim KKN UNS 228 juga membekali para pelaku UMKM tahu dan karang taruna Kampung Purwogondo dengan melaksanakan webinar digital marketing dan pelatihan desain branding produk secara daring. Webinar tersebut ditujukkan untuk memperluas pemahaman pelaku UMKM tahu Purwogondo mengenai betapa pentingnya desain suatu produk yang dipasarkan dan bagaimana langkah-langkah membuat desain yang menarik. Selain itu, warga juga dapat mengetahui kenapa harus menggunakan media pemasaran digital sehingga mampu menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Pada kegiatan pelaksanaan KKN UNS membangun desa yang dilakukan di Kampung Purwogondo, tim KKN juga mengajak para pelaku UMKM untuk tetap menjaga ruang kerja tetap aman, bersih dan higienis agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan dengan baik dan produk tetap terjaga sampai ke tangan konsumen. Hal ini dikarenakan, kebersihan saat proses pembuatan tahu dapat menjadi nilai lebih untuk memasarkan hasil produk. Melihat pentingnya hal tersebut, maka dilakukan kegiatan Workshop Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja dengan menghadirkan pembicara yang ahli dibidangnya, yaitu Ibu Yeremia Rante Ada, S.Sos, M.Kes dari Dosen Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kegiatan tersebut dilakukan secara luring dan daring. Dimana perwakilan dari warga berkumpul untuk datang ke tempat workshop menyaksikan pembicara melalui video conference.
Selain mengadakan program-program mengenai UMKM tahu, tim KKN UNS 228 juga melaksanakan berbagai program kegiatan KKN, antara lain: sosialisasi pentingnya 5M dalam kondisi pandemi COVID-19, pembuatan tempat cuci tangan otomatis, dan kegiatan belajar bareng bersama anak-anak Kampung Purwogondo. Harapannya dari pelaksanaan berbagai program oleh tim KKN UNS 228 dapat memberikan manfaat bagi berbagai kalangan, terutama untuk masyarakat Kampung Purwogondo yang lebih terbantu dalam menjual produk UMKM tahu mereka lewat platform digital. Kegiatan program pelatihan marketing berbasis digital ini juga kedepannya dapat menjadi sarana perluasan pasar produk tahu mereka sekaligus memperkenalkan Kampung Purwogondo ke masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H