Lihat ke Halaman Asli

Maritime Industrial Gate

Diperbarui: 23 November 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maritime Industrial Gate

By Capt. Fandi A. S., S.Si.T., M.Mar

Rotterdam, 22th November 2015

[caption caption="Maritime Industrial Gate"][/caption]

Indonesia sudah harus mulai merancang garis besar konsep pebangunan infrastruktur maritim satu paket dengan pembangunan rencangan areal industrial dari sekarang dan memulainya sesegera mungkin.

Indonesia sudah harus keluar dari konsep membangun infrastruktur maritime seperti pelabuhan yang hanya sebagai connector atau penghubung alur distribusi barang dari setiap daerah kepulauan ataupun intercontinental.

Indonesia sebagai Negara berkembang saat ini harus mampu melihat dan merancang serta memicu perekonomian dari sektor maritim. Salah satu langkah mumpuni adalah dengan memadukan area sektor industri di daerah dermaga. Dalam pengembangan infrastruktur maritim (pelabuhan), Indonesia sudah tidak boleh menggunakan pola fikir bahwa pelabuhan sebagai connector arus barang, tetapi sudah harus berfikir untuk membuka areal indsutri satu paket dengan dermaga atau saya menyebutnya dengan Maritime Industrial Gate.

Selama ini pembangunan pelabuhan di Indonesia menggunakan parameter arus barang dan pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Dimana saat tidak terdapat pertumbuhan arus volume barang yang cukup dan perekonomian yang tidak mumpuni bagi suatu daerah, maka pengembangan infrastruktur maritimnya pun terhenti disitu. Dan inilah yang menjadi awal terhentinya serta kurangnya pertubuhan infrastruktur maritime selama 70 tahun Indonesia merdeka.

Dengan konsep Maritime Industrial Gate ini, pemerintah akan membuka lahan baru dan menawarkan kepada para investor untuk membangun pabrik-pabrik industrinya di daerah sekitar pelabuhan baru dengan pemberian lahan gratis dalam kurun waktu tertentu dan pembangunan fasilitas dermaga oleh pemerintah sebagai pemilik dermaga. Jadi dalam Maritime Industrial gate ini, pembangunan industrial oleh investor akan dibarengin dengan pembangunan dermaga oleh pemerintah.

Selama ini areal industri dilokasikan jauh dari dermaga dan membutuhkan transportasi darat untuk membawa dermaga untuk konektifitas arus barang tersebut. Kondisi ini membuat hanya investor yang akan berproduksi untuk daerah tersebut yang akan membuka industrialnya di daerah tersebut. Sedangkan para investor untuk industrial yang berskala besar sangat tidak akan tertarik dengan areal ini.

Indonesia harus belajar melihat bagaimana seluruh industri dunia mulai memindahkan produksi nya ke china karena tersedianya konektifitas yang luas, jaringan yang luas, ketersediaan bahan material yang semuanya di import dari Negara tetangga dan memiliki tenaga kerja yang murah, namun satu yang china tidak berikan adalah lahan gratis buat para investor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline