Lihat ke Halaman Asli

Fandi Ahmad

Penulis, mentor, enterpreuner

Toxic Relationship

Diperbarui: 20 November 2020   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar kompasiana

Toxic relationship dapat bersumber dari berbagai masalah, namun yang menjadi perhatian ialah netralition toxic relationship. Yang mana banyak dalam membangun hubungan keluarga, menjadi faktor penting, untuk pasangan. 

Membangun kasih sayang dalam hubungan harmonis keluarga, memang sering menjadi polemik tersendiri, bukannya takut ber positif thinkink namun banyak kenyataan yang menjadi faktor toxic relationship, di karenakan ketidakterbukaan atau krisis kejujuran yang menjadi perhatian. 

Krisis kepercayaan dan rasa kasih sayang, yang menjadi faktor toxic relationship memang kerap menjadi faktor retak nya hubungan keharmonisan keluarga, hingga perlu membangun kembali rasa kasih sayang dengan bentuk perhatian, komunikasi dan rasa saling mengasihi, dengan kejujuran dan Sikap yang Penuh kasih sayang, 

Sehingga fondasi hubungan harmonis pasangan dapat menjadi lebih baik,  dalam sebuah realita, sikap mementingkan pasangan dan rasa kasih sayang, yang di bangun lewat kejujuran dan Cinta, yang saling membutuhkan, dengan rasa empati dan juga kasih sayang. Dapat menjadi netralition toxic relationship. 

Sikap untuk saling menghargai mengedepankan pasangan, juga perhatian rasa kasih sayang, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang dan Cinta dalam hubungan pasangan yang harmonis, komitmen untuk saling membutuhkan, dan juga rasa empati akan kasih sayang dapat membunuh toxic relationship dalam sebuah hubungan, 

Dengan rasa saling mengasihi dan juga mencintai, hingga terbangun suatu pondasi hubungan harmonis pasangan, dengan kejujuran dan rasa kasih sayang, mengedepankan pasangan, dan juga saling mengasihi, dengan sebuah kasih sayang. Dapat menjadi penawar obat untuk toxic relationship  

Sehingga keharmonisan dalam keluarga dapat terbangun, Rasa saling membutuhkan dan mencintai dapat di tumbuh kan menjadi hubungan keluarga yang saling mencintai. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline