Lihat ke Halaman Asli

Fandi

Penulis, mentor, Menulis fiksi dan non fiksi, pegiat literasi.

Titian Hati

Diperbarui: 14 Mei 2021   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar fandi ahamad

Sepoi angin menderu kencang
Kelelawar hendak menuju pulang
Singah hati ingin tenang
Supaya damai hidup kita jua

Mentari sangatlah indah Jinga
Kepayahan hati ingin tenang
Obat mujarab adalah iklas
Walau datang seribu petir melanda

Bertaburan masalah jiwa kita
Hati tak mampu berbela sungkawa
Berilah dia kepala Allah
Supaya damai hidup kita

Obat mujarab tanpa kimia
Ia adalah ketenangan jiwa
Hati sejuk penuh damai
Pikiran pun jadi hilang dari gundah, resah
Yang melanda jiwa anak bangsa

Masalah selalu datang melanda
Jangan minta hidup tanpa masalah
Tapi hai masalah, aku masih punya Tuhan
Untuk selalu setia membantu ku
Melepaskanmu menjauh dari hidup ku

PAHLAWAN KU

Telah syuhada enkau di medan perang
Melawan ke zaliman, dari penjajahan
Rela diri binasa demi anak bangsa bahagia
Agar bisa hidup lebih tenang

Rela terhunus pedang di dalam peperangan
Melawan musuh-musuh bangsa
Darah berkobar teriakan Allahuakbar
Musuh bangsa harus kita lawan

Lucutan senjata tak di hiraukan demi abdi diri
Negeri Pertiwi harus merdeka
Bukan ke tenarang yang di cari
Tapi hanya sebuah ayat yang di rindui
Islam harus tetap jaya

Teriakkan laskar putih suci
Doa di usung ke dada bumi
Demi pertiwi, agama harus jaya
Keseluruh pelosok nusantara Indonesia

Bintang bulan selalu harus berkibar
Di Indonesia negara tercinta
Rela syahit diri, namun bangsa harus damai
Utuh sentosa, dalam pelukan kasih sayang Allah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline