Lihat ke Halaman Asli

Resensi Buku: La Tahzan for Students

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12994118531109729507

Judul        : La Tahzan for Students Penerbit   : Lingkar Pena Publishing House Penulis     : Lisman Suryanegara dkk Tebal       : 266 Halaman Kategori   : Psikologi Pendidikan Harga       : Rp. 39.000,- Jepang, merupakan salah satu negeri dengan pendidikan terbaik di dunia. Kemajuan teknologinya tak perlu diragukan lagi. Begitu pula dengan kultur dan budayanya, sangat mendukung siapapun untuk menjadi sosok yang kompetitif. Pertanyaannya, siapa yang tak mau bersekolah di negeri ini ? Menuntut ilmu di Jepang merupakan sebuah perjuangan bagi para mahasiswa, karena mereka harus berpisah dengan orang tua tercinta, keluarga, sanak keluarga dan juga sahabat terdekat. Namun, bukan hal mudah untuk meraih kesempatan menempuh pendidikan di negeri sakura ini, meski bukan pula hal yang teramat sulit. Tekad dan kerja keras adalah dua hal penting, sebelum hal-hal penting lainnya yang mesti dimiliki oleh siapapun yang ingin mewujudkan mimpinya sekolah di Jepang. Apa saja hal penting lainnya tersebut ? Ikuti perjalanan dan kisah-kisah menarik, menyentuh dan memotivasi para mahasiswa Indonesia ini. Plus beragam tips dan trik belajar, bekerja, mensiasati hidup dari beasiswa hingga jalan-jalan murah di negeri matahari terbit ini. Ide penulisan buku setelah 266 halaman ini berawal dari kegundahan hati seorang pelajar bernama Lisman Suryanegara. Dia sering menghadapi rintangan selama kuliahnya. Oleh karena itu, dengan bermaksud berbagi semangat dan pengalaman dalam belajar, dia mengajak beberapa pelajar dan mantan pelajar di Jepang untuk bergabung menuliskan kisah perjuangan mereka. Tercatat sebanyak 15 buah kisah-kisah inspiratif dari penulis yang berbeda disajikan disini. Ditambah 5 tips dalam meraih sukses di Jepang. Mulai dari tips mencari beasiswa, mencari profesor,  belajar bahasa Jepang secara mandiri, hidup murah hingga jalan-jalan murah di Jepang. Semuanya tersaji apik dengan kemasan yang menarik. Lisman Suryanegara dkk akan mengajak para pembaca menelusuri sepak terjang para pejuang dan pemburu beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang ini. Beragam kisah-kisah unik dan menggelitik secara lugas dipaparkan oleh mereka. Seperti cerita Jepang dan 7 “Ter” nya versi Dina Faoziah. Dirinya adalah seorang mahasiswi asal Indonesia yang terdampar di Jepang sejak tahun 2003. Karena kedua orang tuanya sudah bosan dengan dirinya yang baru lulus dari Fakultas Ekonomi UGM setelah 7,5 tahun. Bayangkan, 7,5 tahun terus menimba ilmu. He...He... Kepergiannya ke Jepang memang membahagiakan orang tuanya. Terbukti dirinya dibekali dua bungkus sambel buatan ibunya yang berhasil membuat air matanya bercucuran saat membukanya. Dina berangkat ke Jepang dengan beasiswa dari pemerintah Jepang alias beasiswa Monbukagakusho yang sekarang berubah nama menjadi beasiswa JASSO (Japan Student Services Organization). Dirinya memiliki versi tersendiri tentang Jepang dengan 7 “Ter” nya ini, yaitu Ternista, Terbodoh, Terkeren, Termiskin, Terdahsyat, Ter-lucky dan Terbahagia. Simak penuturan kisah kocaknya ini yang mampu membuat pembacanya geleng-geleng kepala, antara takjub dan tidak percaya. Ada pula kisah menarik dari Sunu Hadi dengan plan ABCD nya. Dirinya yakin tidak mendapatkan perpanjangan beasiswa dari Kementerian Pendidikan Jepang alias Monbusho untuk melanjutkan S2. Selama satu tahun belajar bahasa Jepang di Tokyo, 3 tahun menyelesaikan program D3 di Ibaraki, ditambah 2 tahun lulus S1di Nagoya. Dirinya tidak pernah terlalu serius menghitung biaya kuliah dan hidup di Jepang. Hingga April 2010 adalah titik awal untuk membiayai kuliahnya sendiri. Tanpa bantuan beasiswa pemerintah maupun ayah bundanya. Serta sederet untaian penuh hikmah lainnya dari para pelajar ini. So, berminat melanjutkan studi ke negara Jepang ? Ikuti tips mencari beasiswa ke Jepang ini ala Febty Febriani dan Nuraini Rahma Hanifa. Serta tips hidup murah ala Ami Mizuno dan Sri Yayu Indriyani. Ganbareba dekiru ! Berjuanglah, kita pasti bisa ! Selamat membaca !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline