Lihat ke Halaman Asli

Resensi Buku: Sakinah Bersamamu

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12976725981038509545

Judul         : Sakinah Bersamamu Penerbit    : AsmaNadia Publishing House Penulis      : Asma Nadia Kategori    : Buku Islam Tebal        : xi + 333 Halaman Satu lagi buku terbaru dari Asma Nadia menjadi nasional best seller. Sakinah Bersamamu, dengan tag line belajar lebih bijak berumah tangga melalui cerita. Berisi 17 kumpulan cerita seputar ujian dalam rumah tangga beserta pembahasannya. Yang meliputi : Menjembatani perbedaan karakter, Bunda bekerja atau di rumah, Bertindak tepat saat cemburu, Mengatasi ‘Cinta Lama Bersemi Kembali’, Menjadi bunda yang lebih baik, 3 alarm : selangkah menuju selingkuh, Menyembuhkan hati yang luka dan Bakti seorang perempuan : antara orang tua, suami dan mertua. Untuk para pembaca setia buku-buku Asma Nadia, mungkin beberapa cerita yang tersaji di dalam buku ini tidak asing lagi ditelinga. Karena beberapa cerita-cerita ini diambil dari buku-buku Asma Nadia terdahulu yang mungkin saat ini sudah tidak dapat lagi ditemui di pasaran. Dilihat dari judulnya pun tentunya semua pembaca akan segera tahu jika cerita di sini adalah tentang kehidupan pernikahan. Lebih tepatnya konflik-konflik yang muncul dalam biduk rumah tangga. Mulai dari yang lucu-lucu atau bisa dikatakan sepele sampai konflik yang sama sekali tidak lucu. Dari 17 cerita yang disajikan, sudut pandang yang paling banyak digunakan oleh penulis diambil dari sudut pandang sang istri, atau orang ketiga tapi dalam sudut pandang istri. Tapi ada juga yang ditulis dari sudut pandang laki-laki, yaitu cerita kedua yang berjudul Mata Yang Sederhana. Untuk cerita yang kedua ini cukup sukses membuat para kaum hawa yang membacanya gemas, geram, dan berpikir apakah benar laki-laki seperti itu. Begitu gampangnya diajak berjalan-jalan ke tempat yang tidak semestinya. Padahal sang istri dengan setia menunggu dirumah. Cerita-cerita yang lainnya juga pantas untuk dicermati agar bisa diambil hikmahnya. Bagaimana menjembatani perbedaan karakter yang ‘pasti’ ada dengan bersatunya dua orang. Apa yang harus dilakukan saat ngambek agar “sukses”. Bagaimana supaya tetap cantik dihadapan suami walaupun mungkin usia pernikahan sudah lebih dari satu dekade. Bagaimana pula bertindak saat cemburu, saat cinta lama bersemi kembali. Bahkan saat ada orang ketiga sampai pada bagaimana menyembuhkan luka hati yang terkhianati. Dari sekian banyak cerita yang ada, para pembaca bisa menyimpulkan bahwa pengkhianatan adalah satu hal yang meninggalkan luka yang terdalam. Mungkin termaafkan tapi tidak bisa untuk dilupakan. Walaupun sang pasangan sudah berusaha memperbaiki diri dan menjadi lebih baik tapi akan tetap membekas, mungkin selamanya. Sehingga sangat perlu diwaspadai setiap langkah yang menuju arah perselingkuhan. Di halaman depan, penulis mengatakan jika buku ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang dalam proses pernikahan, baru saja menikah, yang sudah lama menikah dan bahagia, atau bahkan sudah lama menikah dan kurang bahagia. Bermanfaat pula bagi yang belum menikah tetapi ingin menikah dan berbahagia serta yang sudah menikah dan ingin menikah lagi. Hmm, semoga buku ini bisa memperbarui rasa pernikahan tanpa perlu berpaling ke lain hati ya. He…He… Memang, manusiawi bisa jatuh cinta lagi walaupun dengan cincin pernikahan di jari manis. Tapi sekali lagi harus diwaspadai bahwa ini adalah alarm menuju perselingkuhan. Jangan dibiarkan ia berlarut-larut dan membius kita. Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline