Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Dayat "hahaha"....

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam jum’at tanggal 13 bulan kemaren, malam memang telah larut tapi subuh belum datang, adalah seorang pemuda bongsor lari terbirit-birit karena dikejar sesosok makhluk lucu yang menurut kebanyakan orang mengerikan. Si pemuda terus berlari sambil memutar otak untuk segera bebas dari kejaran namun yang hadir di fikiran pemuda itu adalah Trik Memilihara Ayam Yang Baik Dan Benar,  malahan sesekali fikirannya tertimbun oleh Tips Rahasia Memuaskan Pasangan Tanpa Campur Tangan Mertua. dia terus berlari dan menghadirkan ide-ide penyelamatan diri.

Sekitar satu jam telah berlalu subuh belum juga datang, sang makhluk masih saja mengejar dengan penuh rasa penasaran dan akhirnya ide-ide penyelamatan diri pun muncul dengan beberapa pilihan yaitu:

1. menjaga jarak dengan makhluk sampai adzan subuh dikumandangkan.

2. mencari sungai terdekat dengan risiko pulang kerumah basah kuyub.

3. masuk ke bawah kolong masjid atau rumah (disarankan sebaiknya memilih masjid dari pada rumah apalagi kandang ayam).

Dalam pada itu si pemuda akhirnya memilih ide yang ke 3, walhasil si pemuda pun terselamatkan dan makhluk lucu itu babak belur wajahnya yang kemudian tidak sadarkan diri, menyadari itu semua si pemuda membawa makhluk tsb ke rumah sakit terdekat. kata dokter “maaf mas makhluk ini harus di opname mungkin hanya untuk beberapa hari saja”, kata petugas administrasi “maaf mas bisa tunjukin tanda pengenalnya g?”. perlu diketahui semua biaya pengobatan serta biaya transportasi dilunasi dayat dengan ikhlas atas restu sang istri.

siapakah pemuda dan makhluk itu? Kenapa bisa begitu?

Baiklah akan kujawab dengan cerita ini …

Pada suatu malam lahirlah seorang bayi laki-laki sehat dengan bobot badan 4 kg dan rendah badan 29 cm, bayi itu diberi nama Endang Hidayat bin Endang Sukamti, masa kanak-kanaknya, dayat panggilannya, sering diajak oleh ayahnya untuk menjala ikan di sungai, danau, laut dan beberapa kali ia hampir mampus tenggelam, mungkin itu juga yang membuatnya agak sedikit berbeda dengan anak-anak seusianya. si dayat dilihat berbeda karena jika lapar ia selalu mengibas-ngibaskan lengan tangan kanannya lalu berputar-putar mengitari piringnya untuk kemudian pergi entah kemana dan pada senja tiba ia pun baru kembali untuk makan, keluarganya sudah memaklumi keunikan tersebut dan keluarga sudah pasrah atas prilaku itu sebab sudah banyak mengeluarkan waktu, tenaga, pikiran serta biaya pengobatannya, mungkin Tuhan punya rencana lain …

Syukurlah dayat sekarang sudah dewasa dan menjadi pengusaha ayam terbanyak sekalimantan barat, dengan total luas kandang mirip-mirip lapangan bola gelora bung karno bukan rano karno.

Sedangkan makhluk lucu yang kebanyakan orang menilainya sangat-sangat mengerikan itu adalah seekor Pocong yang bernama POCONG bin BENCONG. dayat pernah mendengar cerita dari guru olah raganya waktu di SMP yang bernama Pak Gimun, Pak Gimunlah yang berpesan kepada dayat, rika dan yeni juga teman-teman yang lainnya “jika kalian bertemu pocong larilah sekuat mungkin dimulai dengan kaki kanan menuju kolong terdekat niscaya pocong secara automatis menabrak dinding”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline