Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN UNTAG Edukasi Masyarakat Desa Wadungsari Hadapi New Normal

Diperbarui: 10 Januari 2021   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa Wadungasri RT.02/RW.03 merupakan salah satu daerah pemukiman warga yang terletak di Kabupaten Sidoarjo . Berdasarkan hasil observasi secara langsung diketahui bahwa tingkat kesadaran & kepatuhan warga Desa Wadungasri RT.02/RW.03 dalam menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas diluar rumah sangat rendah, terdapat berbagai alasan yang dilontarkan warga ketika tidak mematuhi protokol kesehatan yang ada. Faktor lupa menjadi alasan mayoritas yang dilontarkan warga ketika tidak memathui protokol kesehatan dalam menjalankan aktvitas diluar rumah. 

Sebagian warga lainnya memiliki persepsi keliru mengenai covid-19, dimana mereka beranggapan bahwa bahaya covid-19 ini tidak sebesar dengan apa yang diberitakan media massa. 

Kurangnya informasi yang benar dan akurat mengenai covid-19 dan pentingnya penggunaan protokol kesehatan di masa new normal menjadi akar dari munculnya persepsi warga yang keliru ini. Sebagai contoh ampir seluruh anak kecil tidak memakai masker saat bermain diluar rumah, Sebagian dari warga juga mengeluh mengenai ketidak tersediaanya protokol kesehatan seperti handsanitizer dan disinfektan pada beberapa titik di lingkungan mereka.

Mochamad Fanani Firdaus atau yang akrab dipanggil Fanani merupakan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Fakultas Psikologi melaksanakan kegiatan secara mandiri dikarenakan dalam keadaan pandemi. Fanani melakukan kegiatan KKN Di RT 02 RW 03 Desa Wadungasri, Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur yang merupakan domisili sekaligus sebagai tempat yang dipilih untuk program pemberian edukasi kepada masyarakat dewasa dan juga anak-anak tentang pentingnya mencegah penyebaran covid-19.

Fanani memilih edukasi kepada masyarakat khususnya anak-anak karena mereka yang paling besar berpeluang membawa virus bakteri ke dalam lingkungan rumahnya. "Anak-anak biasanya bermain keluar dengan teman-temannya yang kita tidak tahu darimana saja mereka pergi, bahkan sering kali kita melihat anak-anak tidak memakai masker saat bermain di luar rumah begitu sudah pulang mereka juga tidak mandi ataupun mencuci tangan. Sehingga virus dan bakteri yang mereka bawa dari luar bisa menular ke keluarga mereka, yang lebih berbahaya lagi kalau di rumah mereka ada anggota keluarga yang sudah lansia sehingga sangat rentan terkena covid-19" ucap Fanani.

Kegiatan edukasi dimulai dengan memasang poster di sekitar lingkungannya yang menjelaskan cara mencegah penyebaran covid-19 yaitu: 1. cuci tangan sesering mungkin, bersihkan tangan secara teratur dan menyeluruh dengan antiseptik berbasis alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air. 2. Menjaga jarak, jaga jarak setidaknya setidaknya dua meter antara anda dengan siapapun yang batuk atau bersin. 3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut. 

Tangan menyentuh banyak benda dan bisa terkena virus. Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut anda. 4. Jika anda demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera dapatkan perawatan medis, tetap di rumah jika merasa tidak enak badan. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera dapatkan bantuan medis.

Kegiatan selanjutnya memberikan edukasi kepada anak-anak dan door to door kepada masyarakat tentang bahaya covid-19 dan cara mencegah penyebaran covid 19. Pada edukasi kepada anak-anak dilakukan edukasi dengan mengumpulkan beberapa anak dan menjelaskan bahwa covid-19 itu berbahaya. Ketika kita keluar rumah kita sangat rentan terpapar berbagai virus dan bakteri diluar dan membawanya ke dalam rumah.

Kegiatan door to door dilakukan dengan membagikan brosur/flyer yang menjelaskan cara menghadapi covid-19 yaitu: 1. Cuci tangan anda sesering mungkin. 2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. 3. Hindari tempat kerumunan dan menjaa jarak dengan orang lain. 4. Gunakan tisu atau bahu ketika batuk dan bersin. 5. Jika anda mengalami demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari perawatan dan ikuti saran medis. Dalam kegiatan tersebut tidak lupa juga Fanani membagikan masker dan handsanitaizer sebagai alat untuk menghadapi covid-19

#KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoKampus #KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline