Lihat ke Halaman Asli

Untuk Kau yang Terhormat

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Kini kau memegang amanat
Rakyat, dan seluruh masyarakat
Jangan kau berkhianat
Kalau kau tak mau dihujat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Kau memiliki nama besar
Terhormat, dihormati masyarakat
Jangan kau meninggikan hatimu
Karena kehormatanmu hanya sesaat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Tugasmu memberi contoh yang bisa bermanfaat
Untuk dilihat, disegani masyarakat
Jangan kau semena-mena dalam bertabi'at
Sebab sesal kan datang saat kau sekarat

***

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Ku lihat kini kau banyak berkhianat
Bertopeng dengan kemunafikan
Nama besarmu tak lagi terhormat
Bagi masyarakat yang nasibnya kau sayat

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Namamu sungguh malas untuk ku lihat
Sebab kesombonganmu itu sesat, dan
Bagi masyarakat namamu itu hanya membuat kesenjangan yang tidak penting
Yang juga bagiku sangat memuakkan

Untuk kau yang dipanggil terhormat
Egomu itu tak pantas dicontoh orang-orang taat
Apalagi untuk disegani masyarakat
Kau telah sombong memegang amanat
Dan ku harap azab kan buatmu menyesal hingga sekarat

Oleh: Taofan

Pagi yang memuakkan, 26-09-2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline