Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Tips Bijak Sharenting

Diperbarui: 26 Januari 2025   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sharenting (Sumber gambar: cosmopolitan.com)

Sharenting yang kerap dilakukan para orang tua di media sosial bisa memengaruhi anak-anak di masa depan. Selain itu risiko oversharing, seperti ancaman cyberbullying atau eksploitasi

Sharenting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kebiasaan orang tua atau pengasuh membagikan informasi, foto, atau video tentang anak-anak mereka di media sosial. Kata ini berasal dari gabungan "share" dan "parenting".

Kebanyakan orang tua melakukan sharenting karena alasan positif, seperti rasa bangga, cinta, dan ingin berbagi momen berharga bersama keluarga atau teman.

Mereka merasa itu cara untuk merayakan tumbuh kembang anak dan menunjukkan kebahagiaan mereka. 

Sisi Negatif Sharenting

Meski terlihat biasa saja, sharenting sering mendapat kritik karena:

1. Privasi Anak

Informasi yang dibagikan, seperti foto atau cerita pribadi, bisa mengganggu privasi anak.

2. Risiko Keamanan

Data anak yang terlalu banyak diunggah dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk untuk pencurian identitas atau tindakan berbahaya lainnya.

3. Efek Psikologis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline