Tips mencegah gejala tantrum pada hewan kurban. Mungkin ini hal baru, sebab biasanya tantrum hanya terjadi pada manusia. Namun ternyata hewan pun juga bisa mengalaminya
Tersisa beberapa jam kagi menuju waktu pemotongan sapi kurban bantuan kemasyarakatan Presiden RI untuk daerah Kalimantan Selatan, yakni sapi jenis Brahmana-Limousine dengan berat sekitar 1.080 Kg atau 1 Ton 80 Kg.
Sapi berbobot lebih dari satu ton ini menurut rencana akan dipotong pada hari Selasa di Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Kabupaten Banjar. pada hari Selasa pagi (18/6/2024) waktu setempat.
Kita sering nendengar atau pun menonton di layar kaca, berita tentang bagaimana hewan kurban mengamuk, menendang, melarikan diri, bahkan menyeruduk sebelum acara pemotongan dimulai.
Berikut beberapa tips dari Dokter Nando demi mencegah gejala tantrum pada hewan kurban. Mungkin ini hal baru, sebab biasanya tantrum hanya terjadi pada manusia. Namun ternyata hewan pun juga bisa mengalaminya. Untuk itu diperlukan pemahaman mendalam tentang cara mengatasinya, diantaranya adalah:
Pertama, Usahakan hewan kurban merasa tenang dan nyaman
Kondisi yang gerah, panas atau pun terlalu hiruk-pikuk, dapat membuat hewan kurban menjadi stres. Hal inilah yang membuatnya menjadi gelisah dan marah, akibatnya mengamuk dan berusaha kabur.
Usaha kabur bila dianalisa mendalam dapat mudah dipahami. Tentu saja hewan ingin melarikan diri dari permasalahan yang membelitnya, memecahkan kesulitan yang dihadapi, dengan cara melarikan diri.
Ketika usaha melarikan diri justru dibalas dengan kemarahan oleh manusia. Seperti menyakitinya dengan memukul atau mencambuknya, maka hewan kurban akan makin menggila. Perlu ketenangan dalam menghadapinya. Tembakan bius diperlukan bila hewan kurban membahayakan nyawa.
Kedua, pakai hati nurani dan akal sehat
Ketika hewan akan dikurbankan. Tentu saja hitungan jam, menit, detik, akan sangat berarti karena menjadi waktu terakhirnya.