Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Hati-Hati, Kebiasaan ini Bisa Membuat Anak Menjadi Psikopat!

Diperbarui: 4 Mei 2024   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: idntimes.com

Memiliki anak bagi orangtua merupakan anugerah dan kebahagiaan terbesar. Namun membesarkan mereka tidak semudah yang dibayangkan, sehingga orangtua perlu memahami banyak hal

Banyak orang beranggapan bahwa sifat psikopat yang dimiliki seseorang hanya berasal dari gen DNA atau keturunan. Mungkin ada benarnya, namun cara mendidik yang salah pun bisa menciptakan seorang anak yang tadinya bersih murni tiba-tiba berubah menjadi psikopat.

Setiap orangtua pastinya tidak menghendaki hal tersebut akan terjadi pada anak-anaknya. Oleh karena itu, sebagai orangtua yang baik perlu mengetahui hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan hal tersebut.

Orangtua tidak mengajarkan empati

Ketika orangtua tidak pernah mengajarkan sikap empati pada anak, maka hal tersebut dapat mengakibatkan anak tidak memahami tentang empati. Ia tidak tahu bagaimana cara membaca perasaan, pikiran, atau pun penderitaan orang lain.

Bahkan lebih parahnya, adalah ketika orangtua tidak mengajarkan empati, sementara di sisi lain juga tidak mempedulikan kondisi dan kegelisahan anaknya. Kesibukan bekerja merupakan salah satu pencetusnya, sehingga menyerahkan segala sesuatu uruusan tetek bengek anak sepenuhnya pada pembantu. 

Sehingga jadilah si anak menjadi anak pembantu. Maka tak mengherankan, ketika si anak dewasa kelak, ia menjadi tidak empati terhadap keadaan orangtua yang sudah udzur. Bahkan bisa jadi tanpa berdiskusi dengan orangtua, tiba-tiba ia membuang orangtunya ke panti jompo.

Selain orangtua yang sibuk bekerja. Orangtua dengan gangguan mental dan kejiwaan juga bisa mempengaruhi perilaku anak untuk tidak empati pada keadaan orang lain. Sebab secara tidak langsung, ia tidak mendapatkan contoh perilaku tersebut dari orangtuanya.

Anak tidak diajarkan menyayangi hewan

Mungkin kita pernah melihat anak-anak yang memiliki kegemaran menyiksa hewan, mengadu, melukai, bahkan yang lebih miris lagi, menghilangkan nyawa hewan-hewan lemah tak berdaya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Dari penelusuran yang mendalam adalah dangkalnya sikap orangtua dalam mengajarkan pada anak bagaimana menyayangi makhluk ciptaan Tuhan yang lain, yakni hewan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline