Jika bantuan UNRWA benar-benar dihentikan maka usaha genosida Israel akan berhasil sebab musnahnya warga Palestina akan menyisakan wilayah kosong merupakan cara paling mudah untuk menduduki dan menguasainya
Beragam pelanggaran hukum internasional dilakukan Israel demi memuaskan kebenciannya terhadap Palestina dengan kedok memburu Hamas. Namun dunia seperti tak berkutik, hanya memandang, mengkritik, tapi tak mampu melakukan tindakan apapun untuk mencegahnya. Hal ini yang membuat negara zionis ini kian congkak dan percaya diri melakukan kebrutalan-kebrutalan lainnya.
Setelah beragam tindakannya yang mengarah genosida mendapat kecaman dunia. Kini Israel menempuh jalan lain, yakni melalui cara mempengaruhi negara-negara donatur tetap UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East.)
Keahlian Israel merubah jalan pikiran seseorang
Sebagai sebuah Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, tentu saja keberadaan UNRWA sangat diperlukan demi kelangsungan hidup warga yang terjajah zionis.
Namun bukan Israel namanya kalau tidak jago propaganda. Salah satu contoh public figure yang termakan hal tersebut adalah Elon Musk. Bagaimana sebelumnya ia sangat getol membela hak dan memahami penderitaan rakyat Palestina, hingga berkeinginan memberi sinyal satelit Starlinknya demi membantu kesulitan rakyat terjajah akibat jaringan internet diputus oleh Israel.
Tetapi sikap empati tersebut tiba-tiba berbalik sembilan puluh derajat setelah kunjungannya ke Israel. Kunjungan yang hanya sepihak, sebab ia tidak melanjutkannya ke Palestina. Dengan alasan keamanan, atau memang ia sengaja ditakut-takuti agar tidak berani menginjakkan kakinya di wilayah Gaza yang telah porak poranda akibat tindakan brutal IDF.
Sikap yang diambil Elon Musk jelas tidak menyiratkan keadilan, serta menjurus keberpihakan dengan cara kunjungan ke wilayah negara tertentu saja. Memang kehebatan propaganda sangat luar biasa. Entah cerdik atau licik, namun setelah kunjungannya ke negara zionis, tak terdengar lagi pembelaan Elon Musk terhadap warga Palestina.
Di satu sisi, mungkin langkah yang diambil Elon dapat dimaklumi, sebab ia berhadapan dengan dilema sulit. Dalam pemikirannya, untuk apa membela Palestina yang tak ada apa-apanya bila keselamatan diri dan keluarganya harus terancam. Sebab deteksi spionase dan gerakan senyap "hantam kromo"agen intelijen zionis tak diragukan lagi.
Ketika tindakan tak menghasilkan hasil yang maksimal, maka cara propaganda dianggap paing ampuh, karena mampu mempengaruhi jalan pikiran dan pendapat seseorang.
Bukan hanya Elon Musk. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pun termakan oleh pemberitaan sepihak dari Israel. Bagaimana kala itu ia menunjukkan sikap kemarahan terhadap Hamas, karena diberitakan memutilasi bayi-bayi Israel serta memperkosa para wanitanya. Hingga kemudian Gedung Putih meralatnya sebab tidak ada bukti kuat dan hanya merupakan klaim sepihak Israel.