Koalisi perubahan selama sekian waktu telah mengalami beragam intrik politik dalam memperjuangkan Anies Baswedan sebagai bacapres. Meski bacawapresnya dianggap kurang penting, tapi toh ternyata tetap ngaruh juga
Setelah mayoritas Kyai NU (Nahdlatul Ulama) menyatakan tidak pernah memberi restu pada pencalonan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bacawapres Anies. Kemudian disusul dengan survei yang menunjukkan bahwa Cak Imin beserta partainya, selalu kalah dalam menjaring suara di daerah kantong-kantong PDI Perjuangan dan Gerindra, jelas menunjukkan sinyal bahwa Surya Paloh telah salah kaprah dalam menentukan bacawapresnya.
Sebelum kepalang tanggung menuju hari H, maka sudah selayaknya koalisi perubahan segera memutar balik haluan dengan memilih bakal calon wakil presidennya selain Cak Imin.
Bacawapres
Ketentuan pilihan dapat dialihkan kembali kepada AHY, yang sempat digadang-gadang dan diberi janji manis namun dikecewakan. Sudah selayaknya koalisi perubahan segera berbalik arah merangkul Demokrat kembali dalam koalisinya.
Namun apabila koalisi perubahan merasa hal tersebut bukan pilihan tepat, maka pilihan berikunya bisa dijatuhkan pada kader NU lainnya. Sebab memang sepertinya koalisi perubahan memiliki keinginan kuat adanya suara NU dalam koalisinya.
Seandainya benar demikian, maka pilihan dapat dijatuhkan pada Yenni Wahid. Sebagai putri Gus Dur yang dianggap mewakili NU secara resmi, baik-baik, dan tanpa konflik, Yenni menjadi pilihan mutlak mayoritas warga nahdliyin.
Tetapi ketika pilihan tersebut dirasa kurang sreg juga, maka pilihan berikutnya, sebagaimana gencar diberitakan dahulu, yakni gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa. Yang tentu saja sudah berpengalaman dalam bidang politik dan pemerintahan.
Ketika langkah cepat tidak segera diambil oleh koalisi perubahan, maka besar kemungkinan semua bacawapres yang dipilihnya bisa terbang melayang, atau pun betul-betul ogah dipilih.
Prediksi suara
Masih ada jeda waktu yang bisa dilakukan oleh koalisi perubahan sebelum hari H tiba, saat semuanya tak bisa diulang kembali. Karena seandainya tetap dengan pasangan duet bacawares Cak imin, dipastikan perolehan suara akan jauh dari harapan, sebab ternyata tak ada dukungan sepenuhnya dari kyai dan warga nahdliyin.