Atasan toksik tidak hanya membawa keresahan lingkungan kerja namun juga sangat berpengaruh negatif bagi perkembangan mental bawahan
Anda telah lama bekerja, berdedikasi, mengorbankan waktu dan tenaga tanpa main-main, namun karir tetap begitu-begitu saja? Waspadalah, sebab siapa tahu kesalahan bukan pada anda, tapi justru akibat sikap atasan yang toksik alias beracun.
Lalu seperti apa ciri-ciri atasan toksik? Anda bisa simak di bawah ini. Seandainya tidak ada satu pun ciri-ciri ini pada atasan anda, maka kemungkinan besar kesalahan terletak pada diri anda sendiri.
Memiliki mata-mata
Atasan toksik biasanya selalu memiliki mata mata. Alasan memiliki mata-mata karena ia kurang percaya diri, selalu mencurigai semua bawahannya. Ia menganggap mereka sebagai lawan alias musuh, sehingga merasa perlu memiliki mata-mata yang dapat memantau pergerakan anak buah.
Sikap atasan yang seperti ini akan sangat menyuburkan mental penjilat di kalangan bawahan karena menginginkan manisnya jabatan dan porsi materi. Para penjilat tak segan-segan sikut sana-sini, bahkan dapat melakukan pembunuhan karakter terhadap rekan-rekan kerjanya yang sebetulnya berdedikasi dan tanpa cela.
Dikelilingi para penjilat
Atasan yang buruk selalu menginginkan jabatannya langgeng dan tak terusik. Jabatannya yang berkilau kerap membuat bawahan bermental asal bapak senang alias ABS akan berlomba-lomba meraih perhatian. Hal inilah yang kemudian melahirkan para penjilat.
Selalu mencari-cari kesalahan
Atasan toksik selalu merasa dirinya paling benar. Sehingga ia akan selalu mencari-cari kesalahan pada bawahannya, terutama bawahan yang tidak disukainya.
Selalu ada cacat dan ketidaksempurnaan yang ia temui pada bawahan yang tidak disukai. Namun anehnya, ia selalu memahami kesalahan dari bawahan kesayangannya. Bahkan parahnya, kesalahan bawahan yang disukainya seringkali dilemparkan pada bawahan yang tidak disukai.