Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Aisiah, Kolong Lift dan Tanda Tanya Publik

Diperbarui: 2 Mei 2023   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto detik-detik Aisiah di lift (pic: kompas.com)

Bisa jadi hal ini menjadi ciri khas bangsa kita, yang selalu teledor saat aman, namun akan meningkat siaga saat peristiwa telah terjadi

Banyak masyarakat menganggap kejadian jatuhnya seorang pemakai lift bernama Aisiah di kolong lift Bandara Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara sebagai hal ganjil. Publik sangat dihebohkan dengan kejadian ini, hingga menimbulkan beragam tanda tanya, seperti:

SOP Angkasa Pura dan Kontraktor Lift

Head of Corporate Comunication PT Angkasa Pura Dedi Al Subur, dalam sebuah wawancara dengan televisi swasta, memberi alasan adanya dua pintu dalam lift. Salah satu dari pintu tersebut adalah pintu darurat, yang bertujuan bila terjadi keadaan darurat, maka pintu tadi dapat dipergunakan untuk langkah evakuasi cepat terhadap para pemakainya.

Publik sempat mengangguk-angguk dengan penjelasan ini, namun kemudian menimbulkan pertanyaan baru. Jika memang pintu satunya adalah pintu darurat, mengapa tidak diberi tanda emergency atau yang lainnya, seperti misal di pesawat terbang. Sehingga pemakai lift tidak akan iseng atau mencoba-coba memencetnya saat mengalami kemacetan.

Dan jika pun pintu lift satunya bertujuan untuk evakuasi, apakah saat terbuka akan berbentuk celah diantara lorong? Lalu apakah evakuasi menggunakan tali, sehingga ada celah? Bila tidak, mengapa harus ada celah? bukankah sangat membahayakan pemakai lift? Apalagi bila ternyata pintu lift yang kabarnya untuk keadaan darurat ternyata sedemikian mudah dibuka. Sehingga perlu dipertanyakan kepada kontraktor penggarapnya, tentang standar operasional adanya celah dalam lift yang katanya darurat tersebut.

Masyarakat tampaknya menunggu-nunggu penjelasan dari kontraktor tentang SOP dan kesiapannya mengantisipasi peristiwa yang telah terjadi, dan bagaimana plann kedepannya agar tidak terulang lagi.

Masalah nyawa

Bagi mereka yang merasa tidak ada hubungan darah dengan Aisiah, mungkin tak dapat merasakan pahitnya kehilangan sosok tersebut. Namun bagi kakak lelakinya, sungguh tak terbayangkan betapa hancur dan perihnya rasa kehilangan yang menimpa.

Biar bagaimana pun, apakah memiliki hubungan darah atau tidak, ini adalah masalah kemanusiaan, yang tidak dapat begitu saja kita abaikan sebab berkaitan nyawa. Pertanyaan yang mengiang-ngiang adalah, mengapa pada saat kejadian, pencarian intensif dan pemeriksaan CCTV tidak gencar dilakukan?

Kabarnya prosedur boleh tidaknya CCTV diperlihatkan memiliki prosedur resmi yang rumit. Namun bukankah saat itu keadaan darurat, apakah tidak ada unsur kemanusiaan yang dapat memotong rumitnya prosedur tersebut?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline