Lihat ke Halaman Asli

Rita Mf Jannah

Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Gangguan Jiwa Harus Selalu Gila?

Diperbarui: 19 Oktober 2022   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang gila (pic: umma.ID)

Gangguan jiwa bukan hanya merujuk pada seseorang yang gila namun orang yang waraspun dapat dikategorikan gangguan jiwa apabila memiliki ciri-ciri di bawah ini

Memaknai kesehatan jiwa ternyata tak semudah mengeja kata-katanya, sebab terkandung pengertian yang mendalam dan terpendam, makna yang tidak sebatas diucapkan di mulut, namun ternyata lebih bersentuhan dengan hati.

Kita sering hanya mengkategorikan gangguan jiwa sebagai orang gila, atau istilah kerennya saat ini adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Padahal gangguan jiwa bukan hanya merujuk pada seseorang yang gila. Namun seseorang yang menangis karena sedih dan terluka hatinya, atau histeris dan mengamuk karena tidak memperoleh yang dinginkan, adalah juga termasuk kategori mengalami gangguan jiwa.

Perbedaan gila dan kegilaan

Seseorang yang menangis, sedih,  mengamuk, terluka, kecewa, bisa kita sebut jiwanya terganggu, tapi bukan berarti dia gila. Namun bila disebut kegilaan mungkin akan lebih tepat, kegilaan terjadi saat meluapkan emosinya, setelah usai maka kegilaan itu akan berhenti. Kegilaan disini bukan berarti gila, namun kegilaan karena sesuatu yang membuat jiwanya sakit alias tidak sehat.

    

Istilah kegilaan, bisa merujuk pada seseorang yang gila harta, gila uang, gila wanita, gila cinta. Bukan berarti orang gila, namun jiwanya terganggu karena hal-hal tersebut. Seperti orang yang gila harta, berarti saat dia menginginkan harta itu, ia akan berupaya dengan segala macam cara, hingga melakukan segala sesuatu yang tidak masuk akal demi memuaskan kegilaannya pada harta.

Demikian juga mereka yang gila cinta, dia akan melakukan apapun demi cinta, sehingga dikategorikan gangguan jiwa. Namun gangguan jiwa tidak akan terjadi jika orang tersebut mampu mengendalikannya. Jika tidak bisa mengendalikan maka yang terjadi adalah gangguan jiwa akibat gila cinta, bisa bunuh diri, bisa melanggar norma-norma, dan beragam hal lain yang melabrak aturan.

Tak semua orang mampu mengendalikan diirnya saat mengalami gangguan kejiwaan, dan secara tidak langsung menunjukkan kesehatan jiwanya terganggu tetapi orang tersebut merasa dirinya baik baik saja. Tetapi gangguan jiwa sebenarnya dapat terdeteksi dari ketidakmampuan seseorang mengendalikan hawa nafsu, mengontrol emosi, yang mengakibatkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pentingnya jiwa yang sehat

Sebuah cerita nyata dari seorang wanita, Ibu dari lima orang anak, suaminya sangat sabar dan pengertian, kehidupan yang sempurna dan bahagia, demikian orang-orang mengistilahkan kehidupan wanita tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline