Soto? Siapa sih yang tidak kenal soto? Sajian khas dengan warna kuah bening dengan rasa lezat menyegarkan benar-benar menggugah selera
Memang tak semua soto berwarna putih bening, ada beberapa soto nusantara yang memiliki warna kuah yang berwarna, seperti kuning dengan tambahan kunyit, ataupun putih susu karena tambahan creamer. Namun dibalik semua perbedaan itu, persamaan selalu lebih menonjol, yakni kuah cair panas dengan aroma rempah yang gurih.
Setiap daerah di nusantara memiliki ciri khas masakan soto, misal soto Banjar di daerah Kalimantan dengan ciri khas perkedel singkong saat memakannya, dan juga pemakaian ketupat, hal ini mungkin berbeda dengan daerah lain yang memakai nasi ataupun lontong. Sedangkan di Kudus adalah pemakaian daging kerbau, sebab menurut sejarahnya hal itu terjadi karena sifat toleransi Sunan Kudus terhadap penganut agama yang berbeda di daerah Kudus yang mensakralkan sapi, sehingga hingga kini kerbau menjadi ciri khas daerah tersebut.
Tentang penyebutan mungkin tak ada beda satu daerah dengan daerah lainnya, meskipun di Makasar menyebutnya coto, toh tidak beda jauh juga dengan sebutan soto.
Saya termasuk maniak soto, sebab disamping telah mencoba segala macam soto dari berbagai daerah, saya juga doyan memasak. Terkadang ide nyeleneh muncul jika sudah bosan mencicipi menu soto yang itu-itu saja dari sutu daerah. Karena itulah muncul ide saya mengolah soto yang satu ini, merupakan perpaduan soto dari berbagai daerah, anggaplah soto modern model baru versi tersendiri.
Bahan-bahan yang diperlukan tetaplah sama seperti bahan-bahan soto lainnya, kali ini saya memakai ayam kampung, yang betul-betul kampung, sebab saat ini sudah ada yang disebut ayam kampung kw, yakni hasil perkawinan antara ayam betina ras broiler dengan ayam jantan kampung, jadi istilahnya indo! hahaha.... pilihan terserah Anda, apakah ingin memakai ayam kampung asli, ayam indo, atau mungkin ayam ras broiler.
Soto Ayam Asli Kampung
Bahan:
1 ekor ayam kampung perawan
3 buah cengkeh
1 potong kecil kayu manis