Lihat ke Halaman Asli

Berjuang Tanpa Henti Sekian Terima Kasih

Diperbarui: 15 April 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

2019 adalah sebuah awal dari cerita yang sangat luar biyasa ini, sebuah cerita yang sangat panjang, lebih panjang Dari seutas Tali. 2019 aku dipertemukan dengan sesosok perempuan berparas cantik, apakah pertemuan itu terencana atau memang sudah takdir aku juga tidak Tau, pertemuan itu pula awal dari cerita ini, pertemuan yang singkat namun sangat bermakna dalam hidupku, saat itu pula aku menyukainya, perempuan berhati lembut, terjaga tutur katanya Dan cantik parasnya, dia bernama petrik. Dia tinggal di desa rawana jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalku, namun itu bukan halangan bagiku untuk bisa lebih dekat dengannya. Semenjak pertemuan itu terjadi aku selalu Berusaha untuk mencari informasi mengenai dirinya, sekecil apapun itu. Ternyata saat itu dia Masih duduk di bangku sekolah, saat itu pula dia kelas 2 sma ranajaya. Dia adalah anak terakhir dari 3 bersaudara, dia suka warna hitam, suka makan pedas, suka mie Dan tentunya suka pemandangan alam. Itulah sedikit yang aku Tau mengenai dirinya saat itu. Beranjak ke tahun 2020 aku mulai memberanikan diri untuk lebih dekat dengannya, aku mencari Tau mengenai kontaknya, saat itu pula aku Berusaha menjalin komunikasi dengannya, respon yang baik terlihat diawal-awal, semakin lama komunikasi tersebut semakin terjalin begitu erat, beberapa bulan selanjutnya aku mulai memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatiku, ternyata dia juga merasa nyaman sehingga hubungan itupun terjalin semakin erat. Pada pertengahan bulan di tahun itu juga terlihat bawasannya hubungan ini mulai agak goyah, dengan beberapa Hal seperti, dia yang hilang kabar, sulit dihubungi dan singkat saat membalas chatku, saat itu pula aku akan pergi ke luar kota, bertepatan dengan itu dia memutuska Untuk mengakhiri hubungan ini, tanpa alasana yang jelas, tanpa adanya masalah, dia sepihak memutuska semuanya, aku juga tidak bisa Apa-apa saat itu, hanya bisa pasrah dengan segala keadaan, karena aku harus fokus pada pendidikanku tersebut. Akhir bulan di tahun 2020 kita dipertemukan lagi, di sebuah acara di luar kota, tepatnya di kota rambayana, disana kita bertemu namun kita tidak saling menyapa satu sama lain, aku yang Masih kecewa dengan keputusan yang dia ambil, Dan dia yang merasa ndak enak hati saat berjumpa kembali denganku. 2021 aku pulang setelah beberapa bulan berada di luar kota, aku ingin memulainya lagi dengannya, namun aku mendapatkan kabar bawasannya dia sudah ada pendamping hidup yang baru, saat itu pula aku mengurungkan niatanku untuk memulai Hal baru bersamanya. Lama berselang kita tidak berkomunikasi namun aku selalu menyimpan perasaan kepadanya, rasa yang sama walaupun telah dikecewakan. 2022 entah Apa yang terjadi tiba-tiba komunikasi kita berjalan baik selayaknya yang sudah pernah terjadi, namun berselang beberapa bulan dia hilang kabar, tanpa mininggalkan pesan dia hilang begitu saja. Sampai 2023 kita menjalin komunikasi lagi namun Hal yang sama, Hal yang pernah terjadi terulang kembali, yakni hilang kabar untuk kesekian kalinya, entah aku Salah Apa , entah ada Apa dengan dirinya, selalu mengulangi Hal yang sama dengan alasan yang tak jelas Apa penyebabnya. Kita pernah dekat lagi , aku pernah mengajaknya keluar, mungkin 4-5 Kali aku mengajaknya keluar, syukur saat itu dia bisa Dan dia mau, namun setiap 30 menit-1 jam sebelum pertemuan dia selalu mengirimkan pesan kepadaku bawasannya dia ada acara keluarga Dan sebagainnya, 5 Kali pertemuan gagal dengan beberapa alasan yang sama, aku rasa itu adalah sebuah kebetulan atau kesengajaan aku juga tidak Tau, aku hanya Berusaha berfikir tentang kebaikan walaupun rasanya sakit. 2024 komunikasi kita berjalan baik, baik banget namun dia membuat keputusan yang sama yakin menghilang tanpa kabar, siang kita Masih bertukar kabar namun malam sampai beberapa minggu dia hilang, aku Berusaha menanyakan kabarnya namun tidak ada respon sama sekali. Saat itu pula aku sadar jika tidak ada keseriusan dalam dirinya, tidak ada niatan untuk bersama, aku juga tidak Tau niatnya bagaimana, namun setidaknya aku sudah berusaha memeprtahankan semuanya sejauh ini, walaupun hasilnya tidak sesuai dengan Apa yang aku inginkan, terimakasih atas cerita panjangnya, suka duka ku lalui, aku pamit, sekian terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline