Tokoh:
1.Bangun WsebagaiBangun
2.Dwi AdisebagaiIco
3.Etik NsebagaiKlara
4.Fajrin AuliasebagaiFalia
5.Febrian AsebagaiPak Guru
6.GuntursebagaiGuntur
7.LatifahsebagaiIndri
8.Nisa’ulsebagaiKanaya
9.Nur AdisebagaiAdi
10.Nur IndahsebagaiChika
11.Ovi SsebagaiLaras
12.Raida D.NsebagaiRadila
13.Raka AsebagaiRadit
14.Umi Ksebagai Micha
15.Wahyu SsebagaiWahyu
Setiap hari kamis, dikelas XI IPS 5 seperti pelajaran biasanya Pak Guru mengajar pelajaran Sejarah.
Pak Ade: Siang anak – anak..
Semua: Siang Pak.
Pak Ade: Hari ini, kita akan membahas materi tentang Perang Dunia ke II.
Tiba – tiba Kanaya melihat sosok gadis di pojok Kelas.
Kanaya: ( Terkejut ) Astaghfirulloh hal adzim…
Indri: Ada apa Nay?
Kanaya: Itu, itu…
Indri: Apa? Dimana?
Kanaya: Tadi aku liat cewe disitu.
Indri: Mana? Ga ada ko!
Pada saat pelajaran berlangsung, Micha meminta ijin ke toilet kepada Pak Guru.
Micha: ( Menghampiri Pak Guru ) Permisi Pak…
Pak Ade: Ada apa Cha?
Micha: Saya mau minta ijin ke toilet, boleh kan Pak?
Semua: Huuuu..!
Pak Ade: Eh sudah – sudah! Jangan bergurau. Ya sudah sana Micha, jangan lama – lama.
Waktu Micha ke toilet, Micha mendengar tangisan seorang gadis di toilet sebelahnya. Tanpa rasa takut Micha langsung melihat toilet sebelahnya.
Micha: ( Penasaran dan membuka pintu ) Siapa sih yang nangis?
Ternyata didalam toilet itu tidak ada seorang pun, Micha pun lari sekencang – kencangnya.
Micha: ( Teriak ) Setan…!
Pak Ade: Ada apa Micha?
Micha: Itu Pak!
Pak Ade: Itu apa?
Micha: Tadi saya dengar ada suara tangisan di toilet pak!
Pak Ade: Mungkin siswa lain.
Semua: Huuu….!
Micha masuk ke kelas, Adi melihat sosok seorang gadis dibelakang Pak Guru.
Adi: Ngun, liat itu ada cewe dibelakang Pak Guru?
Bangun: Mana? Ga ada koh!
Adi: ( Sambil menoleh ) Lah itu.
Bangun: Huu, ga ada koh! Dasar kamu, pikirannya cewe terus!
Adi: Loh, tadi ada koh, masa sih kamu ga liat?
Bangun: Ah kamu, nglindur kali!
Adi: Apa ya?? Ya sudah lah kalautak percaya!
Bel pulang sekolah pun berbunyi, seperti biasa Chika dan kawan – kawan berkumpul dulu .
Clara: Hay! Jangan pulang dulu si? Kita gosip – gosip dulu.
Kanaya: Mau gosipin apa? Ga ada gosip ko.
Falia: Tumben – tumbennya kamu diam Chik?
Chika: Lagi malas ngomong Fa.
Chika melihat seorang cewe tepat berada di depannya, lalu Chika pingsan.
Klara: Chik, Chik! Kamu kenapa??
Chika: ( Kerasukan ) Aku dendam!
Falia: Dendam? Dendam sama siapa kamu Chik?
Chika: “ Laras “
Micha: ( Tak percaya ) Chika kesurupan?
Indri: Trus kamu itu siapa?
Chika: Aku Radila.
Semua: Radila????
Kanaya: ( Penasaran ) Kenapa kamu dendam sama Laras?
Chika ternyata kerasukan arwah Radila. Radila adalah penunggu kelas XI IPS 5, dia meninggal karena bunuh diri. Pada saat Radila merasuki Chika, dia menceritakan kisahnya. Kisah masa lalu saat Radila, Laras dan Radit masih sekolah disitu, Radila melihat Radit pacarnya duduk bersama dengan orang lainyaitu Laras, tiba – tiba Radila meminta Radit untuk mengikutinya.
Radila: ( Menarik tangan Radit ) Radit, ikut aku sekarang!
Radit: Mau kemana si?
Radila: ( Memaksa ) Ayolah, ikut aja apa susahnya sih!
Radit: Bentar ya Ras.
Laras: Iya, ga apa – apa ko.
Radila mengajak Radit kebelakang kelas,dengan marah Radila meminta penjelasan ke Radit.
Radila: Dit, tolong jelasin ke aku.
Radit: ( Cuek ) Jelasin apa sih? Kamu kok jadi kaya gini?
Radila: Kenapa kamu berduaan sama dia?
Radit: Dia siapa sih? Aku ga ngerti maksud kamu Dila…
Radila: ( Menggentak ) Ga usah pura – pura ga tau! Kamu punya hubungan apa sama Laras!
Radit: Laras? dia Cuma…
Laras: ( Terkejut ) Dit, eh maaf...
Radila: ( Cemburu dan emosi ) Radit!
Radit: ( Memegang tangan Radila ) Dengarkan penjelasan ku Radila.
Radila: ( Melepaskan tangan dan pergi )
Radila meninggalkan Radit dengan tetesan air mata,Radit pun hanya terdiammelihat Radila sudah tak bisa dikendalikan api cemburunya.
Laras: Dila kenapa Dit?
Radit: Ga apa – apa koh, kenapa Ras?
Laras: Oh, oya aku mau kembalikan buku kamu. Makasih ya?
Radit: Eh, ya sama – sama.
Laras: Aku pulang duluan ya!
Radit: ( Menganggukan kepala )
Karena penasaran dengan kisah Radila, Kanaya bertanya kepada Radila.
Kanaya: Trus, kamu matinya kenapa?
Ceritanya pun di lanjutkan.
Laras: ( Menghampiri Guntur ) Guntur! Eh ada wahyu juga to..!
Wahyu: Halah kamu itu loh Ras, masa aku gede – gede gini disamping Guntur kamu ga tau?
Laras: ( Malu ) maaf yu, kurang jelas.
Wahyu: Ya deh, kenapa Ras? Tumben panggil Guntur? Naksir ya?
Laras: Hus! Kamu itu, boleh kan pinjam Guntur? Ada urusan penting nih!
Wahyu: Silahkan… Per menit bayar ke akuseribu ya!
Laras: Ye, sorry…!
Guntur: Kenapa Ras?
Laras: Ku Cuma mau tanya, Radila kenapa ya?Ko kayaknya benci banget sama aku. Hmm, kamu kan teman dekatnya, kamu pasti tau donk Radila kenapa? Cerita donk..!
Guntur: Mau tau Radila kenapa? Radila itu cemburu sama kamu. Gara – gara kamu dekat dengan Radit.
Laras: ( Bingung ) apa? Cemburu?
Guntur: Iya, Radila cemburu sama kamu. Dia kemarin nangis – nangis ceritasemua sama aku. Radila bilang udah ga bisa lagi hidup kalau selalu liat kamu ma Radit. Tolong Ras ngertiin Radila.
Laras: ( Kaget ) Ha? Jadi karena itu Radila jutek banget sama aku? Ku harus jelasin ini semua ke Radila, biar dia ga salah paham. Kamu tau Radila kemana?
Guntur: Ku ga tau, tadi katanya ke toilet.
Laras: Makasih ya…!
Saat terburu – buru mencari Radila, Laras kebetulan bertemu denganRadit.
Radit: Kenapa Ras? Panik gitu???
Laras: Kita harus mencari Dila, cepet! Sebelum terlambat. Kita harus jelaskan tentang hubungan kita ke Dila.
Mereka pun mencari Radila, dan menemukannya di kamar mandi dan sudah tak bernyawa. Mereka berdua pun kaget dan tak menyangka Radila mempunyai niat seperti itu.
Laras: Radila, Radila…! Bangun Radila…! Maafin aku Radila ( menangis )
Radit: Radila, kenapa kamu lakukan ini? Kamu harusnya dengar penjelasan aku dulu..
Radila pun telah meninggal dunia,rasa dendam pun masih ada buat Laras, walau pun Radila sudah di makam kan.
Kembali ke kelas XI IPS 5. Tanpa sengaja Ico , Bangun, Dan Nur Adi melihat Chika dan teman – temanya di kelas, mereka bertiga pun menghampiri Chika.
Ico: Kalian sih lagi ngapain? Ko belum pulang,Loh Chika kenapa?
Semua: Sssssttt…
Clara: Jadi yang menyebabkan kamu bunuh diri Laras, itu yang menyebabkan kamu jadi dendam kepada Laras?
Ico: ( Kaget ) Laras?
Chika: ( Sadar ) Uh, aku kenapasih?
Semua: Chika, kamu udah sadar?
Clara: Kamu kenal Laras Co?
Ico: Kayaknya aku pernah dengar nama itu, Laras…. Hmmm, ya aku inget! Laras kan temannya Mas Guntur.
Indri: Kamu juga tau yang namanya Mas Guntur?
Ico: Ya tau lah,dia itu saudara aku, alumnus SMA ini juga koh. Dan sepertinya besok Mas Guntur dan Mba Laras mau kesini, katanya mau ada penelitian.
Falia: Hmmm, kebetulan banget mereka kesini. Kita selesaikan masalah ini besok aja gimana? Langsung tanya ke Mas Guntur dan Mba Laras.
Kanaya: Tapi, apa yang dimaksud Radilatadi adalah Mas Guntur saudara Ico?
Falia: Makanya, kita selesaikan besok aja..
Ico: Heii! Ada apa sih?
Kanaya: Pokoknya besok kalian tau semuanya, kita tuh lagi diganggu sama hantunya Radila.
Nur Adi: Hantu? Sosok cewe hantunya? Kalau benar, aku juga tadi diganggu sama hantu cewe itu.
Kanaya: Hmm, tu kan! Kamu juga di ganggu. Ya udah kita selesaikan besok aja, sekarang kita pulang yuk!
Hari selanjutnya, sepulang sekolah mereka semua menunggu Guntur dan Laras. Dan akhirnya yang mereka tunggu pun datang.
Guntur: Loh Co? Belum pulang?
Ico: Belum mas, lagi nungguin Mas Guntur. Ada yang mau kami tanyakan.
Laras: Guntur, ku kebelakang dulu ya…!
Guntur: iya Ras, dan kalian mau tanya apa?
Ico dan kawan – kawannya menceritakan semua yang dialami mereka,Guntur yang baru mendengarnya pun kaget.
Guntur: Radila??? Dia kembali dan ingin balas dendam sama Laras? Berarti Laras sekarang dalam keadaan bahaya? aku juga harus kasih tau Radit agar dia juga kesini. ( sambil menelfon Radit )
Radit: ( Gugup ) mana Laras ?
Guntur: Laras ada di toilet, Laras dalam bahaya….!
Laras yang sedang berada di kamar mandi, kamar mandi yang dulu Radila bunuh diri. Radila menampakan diri.
Laras: ( Kaget ) Radila? Itu kah kamu? Ga mungkin! Kamu udah mati.
Radila: ( Mendekati Laras dan mencekek leher Laras ) Ku memang sudah mati Laras! Tapi aku tak akan pernah lupa sama penghianatan kamu, dan ku ga akan pernah akan tenang, sebelum kamu mati!
Laras: Engga Radila, kamu salah paham! Ku sama Radit hanya sebatas teman.. Ga ada hubungan sama sekali. Percaya sama aku Radila, tolong jangan bunuh aku.
Radit: Hentikan Radila!Laras tidak bersalah, kamu salah paham, ku sama Laras hanya teman. Ku Cuma sayang sama kamu, Tolong lepaskan Laras.
Guntur: Ia Laras, lepaskan Laras. Laras teman baik kamu, ingat Laras! Saat kamu sedih, dia selalu ada untuk menghibur kamu.
Laras: ( Menangis ) maafkan aku Radila…
Radila: ( Melepaskan tangannya, lalu dia menoleh ke Radit dan kawan – kawan, dan menghilang )
Saat Radit akan pergi, Radila menampakkan sosoknya…
Radila: Maafkan aku Radit… ( Menghilang )
Radit: Radila, Radila, dimana kamu? Radilaa…!
TAMAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H