Lihat ke Halaman Asli

Membangun Indonesia Dari Desa: Langkah Awal Mahasiswa UNNES Penggerak Perubahan di Desa Karas, Rembang

Diperbarui: 26 Juni 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Penerjunan UNNES Giat 9 di Kecamatan Sedan (Dok. pribadi)

Indonesia sebagai negara yang memiliki luas wilayah yang besar tentunya tidak luput dari permasalahan salah satunya adalah stunting. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika diketahui jumlah Desa di Indonesia yakni sekitar 81616. Tentunya dengan jumlah yang besar tersebut pemerintah, masyarakat tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diperlukan berbagai langkah strategis dan kerjasama antar berbagai pihak dan berbagai stakeholder terkait untuk dapat menyelesaikannya, termasuk dalam hal ini membutuhkan peran mahasiswa. 

Mahasiswa merupakan seseorang yang sedang menempuh atau  menjalani pendidikan tinggi yang berperan penting dalam sebuah negara.  Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan dapat meneruskan  perjuangan dan menjadi pemimpin bangsa dan negara serta dapat memberikan sumbangsih dan peranannya untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di tanah air, termasuk dalam hal ini adalah permasalahan stunting. Berdasarkan data dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022 angka stunting di Indonesia masih berkisar 21,6 persen. Tentunya ini adalah angka yang sangat tinggi mengingat potensi kekayaan alam Indonesia yang sangat melimpah. Namun sangat disayangkan dengan kekayaan tersebut tidak semua orang dapat menikmatinya. Termasuk permasalahan tersebut juga terdapat di Desa Karas, Kabupaten Rembang yang memiliki angka stunting yang cukup tinggi.

Gambar 2. Sambutan penerimaan Mahasiswa UNNES Giat 9 di Kecamatan Sedan, Rembang (Dok. pribadi)

                                                  

Oleh sebab itu untuk mengatasi permasalahan tersebut TIM UNNES GIAT 9 Desa Karas yang diketuai oleh Ahmad Yulda Widanu dan wakil ketua Putri Anggraini dengan beranggotakan Anggun Farisyatul Muslimah, Eva Putri Isthikomah, Ananda Yofa Rifal Rizal Widigdo, Faidatur Rohmah, Falatansya Yoga Juana, Amanda Tasiya Nursafitri, Iffa Fiyya Irfani, Yulina Sri Rahayu, Munahiya Alfiya Jannah, Rizki Aryayudha Atmaja, Anis Sulfi Nugraheni, Salma Aprilia Huda Putri dan Riris Oviana tergerak hatinya untuk dapat memberikan sumbangsih terbaiknya untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline