Lihat ke Halaman Asli

Falah Yu

ngajar

Olok-olok 3 Anak TJKT

Diperbarui: 19 September 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3 anak TJKT di Lab dibuat via Imagine AI oleh Falah Yunus

Dua pelajar yang terkenal selalu ribut dan berolok-olok satu sama lain di kelas XII TJKT (Teknik Jaringan Komputer & telekomunikasi) siapa lagi kalau bukan Sando dan Arpan. Keduanya memang lagi bersaing ketat untuk mendapatkan perhatian dari seorang gadis sekelasnya yaitu Mira, yang terkenal dengan senyum yang renyah dan sikap ramahnya.

Sando adalah tipe cowok yang selalu merasa lebih pintar dan suka mengolok-olok Arpan dengan ejekan yang cerdas, sementara Arpan, yang sedikit lebih santai dan humoris, selalu punya cara untuk membalas olokan Sando dengan candaan yang membuat semua orang tertawa.

Setelah jam pak Haris Ruminto  dengan materi praktik senam, mereka berdua mencari minum di kantin sekolah, sambil menyantap "Kebab Premiun" di counter Smakensa Burger kegemaran mereka. Sando dan Arpan duduk berhadapan sambil menunggu Mira datang. Mereka sudah siap dengan olokan-olokan yang akan dilontarkan.

"Aku yakin, kalau otakmu diisi data, yang keluar pasti cuma '404: Error, brain not found,'" ejek Sando sambil tertawa.

Arpan mengangkat alisnya, "Wah, otakmu sendiri kalau dihubungkan ke Google, yang keluar cuma satu jawaban: 'Mohon maaf, kueri tidak valid.'"

Sando terbahak, tapi sebelum ia bisa membalas, Mira muncul dan langsung duduk di antara mereka. "Saya pesan Burger Premium ya mbak Lin", katanya kepada mbak penjual itu, sambil ngeloyor ke counter sebelahnya untuk pesan teh Leci. Dia tersenyum manis sambil menatap keduanya lalu duduk di kursi berhadapan dengan kedua anak itu. Ada debaran jantung ke 2 anak itu jika ketemu Mira, Mira betul-betul gadis cantik, energik, menarik dan gak sakit hatian. Benar-benar selera mereka berdua pada gadis kok bisa sama ya?.

"Kalian ini, berdua aja masih ribut soal hal-hal konyol?" Mira menggelengkan kepalanya. "By the way, aku baru dapet kabar nih, katanya otak kalian dua ini bakal jadi bahan percobaan laboratorium, soalnya ilmuwan ingin tahu gimana caranya manusia bisa tetap hidup tanpa pakai otak."

Sando dan Arpan terdiam sejenak, lalu tertawa keras. "Oke, yang ini kamu menang, Mir," ujar Sando.

"Duh, kalau kayak gini terus, bisa-bisa kita dipecat dari tim olok-olok," tambah Arpan sambil menyenggol lengan Mira.

Seiring waktu, mereka bertiga makin sering menghabiskan waktu bersama. Sando dan Arpan terus berusaha menarik perhatian Mira, tapi alih-alih merasa terganggu, Mira justru senang bermain-main dengan mereka. Setiap hari ada saja olok-olokan baru yang membuat mereka tertawa.

Hari Rabu jam istirahat, saat mereka bertiga sedang duduk di bawah pohon beringin, Sando mencoba menyusun olokan baru. "Mir, kalau Arpan itu hewan, dia pasti jadi kura-kura. Lambat mikir, lambat bergerak, tapi tetap ngeyel."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline