Lihat ke Halaman Asli

Falah syarika

Mahasiswa

Biografi Perjalanan Hidup Cut Mursiyah Dewi

Diperbarui: 2 Desember 2021   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cut Mursiyah Dewi/Dokpri

Cut Mursiyah Dewi, akrab disapa Dewi, lahir pada 15 Mei 2001 di Bekasi. Dia berasal dari keluarga religius dan pendidikan yang ketat. Pendidikan ini dilakukan oleh ayahnya. Kakak laki-laki yang sangat disiplin. 

Dewi adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Dia dibesarkan untuk menjadi wanita yang berpikiran kuat dalam menghadapi  krisis dalam hidupnya. 

Meski orang mengatakan bahwa anak terakhir selalu dimanjakan oleh orang tuanya, namun orang tua mereka melihat bahwa dunia luar akan lebih kejam sehingga  sejak kecil Dewi tidak pernah belajar menjadi lemah ketika mendapat pukulan dalam hidupnya.
Pendidikan Dewi diselesaikan dengan baik. 

Dewi menempuh pendidikan SD di SDN Setia Mekar 03 (2007 - 2013), kemudian melanjutkan pendidikan di  Pesantren Modern Daarul Mughni Almalikii  Bogor (2013-2019). melewati banyak kesulitan karena dia harus beradaptasi dengan orang baru dari kota mana pun.Tidak  sampai di situ, usaha Dewi untuk mendapatkan gelar sarjana dengan menjadi mahasiswa  

Universitas Islam Bekasi 45 (2019 - sekarang) yang sudah memasuki semester lima.
Orang tua Dewi hanya lulusan perguruan tinggi. anak untuk menjadi unggul dalam keluarganya dengan memperoleh gelar sarjana. Namun, ia tetap menjadi orang yang berkualitas dan memiliki pola pikir yang kuat.

Berbagai keberhasilan Dewi dimulai di sekolah dasar. Dikenal sebagai anak yang aktif mengikuti kegiatan  sekolah dan juga aktif di koran Bekasi Radar saat itu, ia mengikuti lomba pramuka. 

Dewi pernah  dua kali menjuarai lomba pramuka dengan meraih juara  1  tingkat kabupaten Bekasi di sekolah Yadika 13 dan  juara 3  Danton terbaik saat bertanding di SMK BKM 2 Bekasi juga aktif mengikuti kegiatan PASKIBRA dan Pramuka serta kegiatan ekstrakurikuler lainnya, dapat terlihat sikapnya yang antusias dan profesional. 

Dimana Dewi tahu ketika kelas Aliyah atau disebut juga SMA menjadi ketua bagian dokumentasi website  dan komputer di salah satu divisi  kepengurusan dalam 1 periode (2017 - 2018).Kegiatan yang sangat padat karena di setiap acara  selalu disibukkan dengan pengurusan anggotanya,

Dewi terus serius berlatih Pramuka  hingga akhirnya mendapatkan juara. Graffiti, juga sering menyalurkan bakat vokalnya seperti sholat di masjid, menjadi perintah ustadz membaca atau mengaji di masjid setiap Ramadhan.

Memasuki fase remaja, Dewi mulai diajarkan sikap profesionalitas dalam mencari uang oleh ibunya. Ibunya mempunyai dua toko warung sembako yaitu dirumahnya dan satu di cibitung. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline