Lihat ke Halaman Asli

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Sekolah Pusat Keunggulan, Umsida FST Terima Hibah SMK PK untuk Pendampingan

Diperbarui: 4 Desember 2024   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah dipercaya untuk menjadi mitra pendamping sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia melalui program Sekolah Pusat Keunggulan (SMK PK). 

Program ini merupakan inisiatif dari Direktorat SMK guna meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di tingkat SMK. Kegiatan pendampingan ini direncanakan berlangsung hingga akhir November.

Dalam program ini, Umsida berperan untuk membantu SMK yang didampingi agar dapat meningkatkan kapasitasnya, khususnya dalam menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia industri.

Baca Juga: Hafsah Nikmah Amalia, Mahasiswi Berprestasi FST Umsida dengan IPK 3,94

Salah satu dosen yang terlibat dalam program ini adalah Dr. Rini, dari program studi Teknik Elektro FST Umsida. Beliau diberi tugas mendampingi SMKN 1 Rao Selatan yang berlokasi di Sumatera Barat. SMK ini mendapatkan hibah program SMK PK untuk bidang Teknik Tenaga Listrik (TTL). Menurut Dr. Rini, program ini merupakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar. "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari program SMK PK ini.

 Ini adalah kesempatan untuk membantu SMK mencapai standar keunggulan dan memperkuat sinergi antara pendidikan dengan dunia industri," ujarnya.

Mendorong Sinergi antara Sekolah dan Industri

Program SMK PK tidak hanya menitikberatkan pada pengembangan fasilitas dan kurikulum, tetapi juga mengedepankan penerapan Teaching Factory (TEFA). TEFA adalah metode pembelajaran berbasis industri yang memungkinkan siswa berlatih di lingkungan yang menyerupai tempat kerja nyata. Dalam hal ini, Umsida memberikan dukungan agar SMK dapat mengintegrasikan dunia industri ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. 

Dengan demikian, lulusan SMK diharapkan memiliki keterampilan yang relevan dengan tuntutan pasar tenaga kerja.

Dr. Rini menjelaskan bahwa pendanaan dari program SMK PK tidak hanya digunakan untuk memperbaiki fasilitas, tetapi juga untuk membangun budaya kerja di lingkungan sekolah. "Dana PK yang diterima oleh SMK bukan hanya untuk peningkatan fasilitas, tetapi juga untuk menciptakan budaya kerja yang kuat, sehingga para siswa siap menghadapi tantangan dunia industri ketika mereka lulus," jelasnya.

 Selain itu, melalui TEFA, sekolah memiliki potensi untuk menghasilkan produk atau layanan yang bernilai ekonomis. Produk ini tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi sekolah.

Pendampingan Intensif oleh Dosen Umsida

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline