Lihat ke Halaman Asli

Farid Mamonto

Nganggur aja

Si Hitam

Diperbarui: 12 Maret 2022   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si hitam

Hitam itu merayuku
Tebal keningnya
Anggun pembawaannya
Pun luas wawasannya

Hitam itu memaksaku
Memaksa untuk berlari kepadanya
Memaksa untuk melupakan segala

Si hitam itu ambisius
Dia begitu ingin menaklukan semua
Terterima di mimbar-mimbar kampus
Jaya di organisasi
Superior di hadapan teman-temannya

Si hitam itu aneh
Tingkahnya seringkali membuatku jatuh sangat dalam, penuh cinta.
Tapi setelahnya, dia mengubah itu semua.
Menjadi derai sajak-sajak patah.

Si hitam itu pujaan semua
Seksi pikirannya
Lantang suaranya
Kosa kata favoritnya adalah melawan
Baginya melawan kemalasan adalah perjuangan sepanjang hayat

Perjuangan melawan tiran adalah perlawanan menuntut keadilan

Si hitam itu, tidak pernah ada.
Dia adalah bayang-bayang
Adalah inginku
Adalah mustahil pada setiap puan dihadapku

Si hitam
Betapa aku rindu.

Manado, November 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline