Lihat ke Halaman Asli

Farid Mamonto

Nganggur aja

Selamat Jalan, Cucun.

Diperbarui: 27 Maret 2021   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Selamat jalan, cucun. Terima kasih telah mewarnai kehidupan kami di rumah yang sederhana.

Cucun adalah nama Seekor kucing Betina yang dipelihara oleh adik bungsu saya. Nama yang aneh, itu yang saya katakan ketika mendengar pertama kali adik saya memanggilnya.

Kurang lebih 2 atau 3 tahun dia berada di rumah. Di sayangi oleh adik saya dan Mamaten (Ibu).

Sementara saya dan beberapa orang lagi di rumah hanya menjadi pemelihara yang pasif.

Tepat malam ini, kira-kira pukul 21:00 Cucun menghembuskan nafas untuk yang terakhir kali. Dia ditabrak oleh kendaraan bermotor, tepat di depan rumah.

Mamaten, dan beberapa orang yang menyaksikan detik-detik terakhir kepergian Cucun menangis. Cucun meninggalkan kesedihan bagi Mamaten dan beberapa orang dirumah.

Sementara si bungsu, Adzam, sampai dengan saya menulis malam ini dia belum mengetahui bahwa Cucun, kucing yang dia sayangi telah pergi untuk selama-lamanya.

Kejadian penabrakan Cucun tidak saya saksikan, kebetulan saya sedang keluar untuk mengurusi sesuatu. Setibanya dirumah, saya perhatikan kok mata orang-orang dirumah semacam baru selesai menangis. Saat saya bertanya, kabar di ataslah yang saya dengarkan.

Di perjalanan saya merasa sedih, mengingat betapa Adzam sangat menyangi Cucun.

Bagaimana tidak, Adzam lebih memilih memberikan makanan yang berada di piringnya untuk di makan oleh Cucun ketimbang dia bagi ke kakaknya.

Suatu waktu, Adzam memilih menangis ketika adik saya yang kedua, Aan, mengambil lauknya. Namun, ketika itu dilakukan oleh Cucun dia justru tidak memarahinya apalagi menangis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline