PEMANFAATAN BUAH LERAK MENJADI BAHAN DASAR SABUN CAIR RAMAH LINGKUNGAN
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sejumlah desa di Lampung salah satunya di Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat. Mahasiswa KKN kelompok 564 yang beranggotakan 8 orang (Muhammad Magfi Fedrya, Fakitha Al darda, Jeni Latri Hening, Aprilia Rizki, Devi Marsilawati, Nurfadila Dewi Larasati, Mahesa Dwi Asmara Rizki, Rika Nalisa) dibawah bimbingan dari bapak dosen Ersi Sisdianto, M.Ak., CSRP., C.Ftax melakukan inovasi dengan mengubah buah lerak (Sapindus rarak Dc) menjadi sabun ramah lingkungan. Program kerja yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2024 di Balai Pekon Kubu Perahu bersama beberapa Anggota PKK.
Jeni Latri Hening, Sekretaris KKN Kelompok 564 mengatakan, Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan produk alami yang lebih aman bagi kesehatan kulit dan lingkungan.
"Selama ini buah Lerak belum banyak diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bisa memberikan wawasan baru kepada masyarakat", katanya.
Kegiatan ini membutuhkan 1 kg buah Lerak yang menghasilkan 10 liter sabun,yang kemudian dibagikan kepada masyarakat agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Sabun dari buah Lerak memiliki banyak manfaat,diantaranya membersihkan noda pada perak perunggu,tidak menimbulkan iritasi pada kulit,aman bagi kesehatan,dan ramah lingkungan.
Sabun dari buah lerak dapat digunakan sebagai deterjen, sabun cuci piring, dan pembersih lantai. Busa yang dihasilkan berasal dari zat saponin yang terkandung didalam buah lerak. Buah Lerak memiliki saponin alami yang dapat membantu membersihkan dan dilengkapi dengan kandungan anti mikroba sehingga membuatnya aman dan ramah lingkungan. Seluruh bagian dari produk ini berbahan 100% alami. Untuk menambah aroma wangi bisa ditambah dengan sereh, kulit jeruk maupun lemon.
Selain itu, lerak sudah menjadi detergen tradisional untuk mencuci kris, kuningan dan pakaian sejak zaman dahulu karena masyarakat mempercayai bahan ini dapat mempertahankan kualitas warna pada produk. Selain mengandung saponin yang tinggi, lerak juga mengandung triterpen, alkaloid, steroid, antrakinom, tanin, fenol, dan flavonoid.
Dengan demikian KKN Kelompok 564, berharap inovasi sabun buah lerak ini mampu mengurangi limbah dan pencemaran lingkungan serta mengurangi ketergantungan masyarakat dalam menggunakan produk komersial.